tag:blogger.com,1999:blog-9737048825981027522024-03-08T00:13:46.532-08:00KUMPULAN-KUMPULAN ARTIKELisnawatihttp://www.blogger.com/profile/06270336866200644767noreply@blogger.comBlogger7125tag:blogger.com,1999:blog-973704882598102752.post-9226015503003274092011-03-20T18:37:00.000-07:002011-03-20T18:37:02.766-07:00FILOSOFIS PENDIDIKAN<b style="background-color: #3d85c6; color: cyan;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span><span style="background-color: #3d85c6;"></span></span><span style="background-color: #3d85c6; color: red;"><span><span style="background-color: yellow;"></span></span><span style="background-color: lime; color: white;">Pendidikan dalam artian yang lebih filosofis berbeda dengan kegiatan pengajaran. Secara sederhana, pendidikan bisa berarti usaha memaknai dan mewujudkan untuk mencapai potensi terbaik kehidupan manusia. Pendidikan lahir dan berkembang secara alami dalam budaya hidup manusia . Kebersamaan mahasiswa dalam kemegahan kampus ITB, sebagai lingkungan pendidikan, berpotensi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan menjadi agen budaya. Pendidikan dilahirkan oleh semangat meningkatkan kualitas hidup. Dalam sejarah budaya kegiatan pendidikan mulai terlembaga kan melalui Academia pertama kali dibentuk oleh Plato (abad 2 SM), dilanjutkan Lycheum oleh Arsistoteles (abad 1 SM) Perguan tinggi besar pertama diselenggarakan di Maroko abad 10, dan Al-Azhar Mesir abad 11. Tradisi Universitas berkembang di Eropa tahun 1300an. Ketika dunia terus berputar dan keseharian tetap berlangsung, manusia tetap mewarnai kemapanan-kemapanan yang sedang terjadi melalui pencapaian pendidikan. Semua terdapat dalam perkembangan zaman. Sebagai sesuatu yang identik dengan karakteristik manusia.</span></span></span><br style="background-color: lime; color: white; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><br style="background-color: lime; color: white; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><span style="background-color: lime; color: white; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Mengenai keberlangsungan pendidikan, saat ini sering muncul perdebatan mengenai proses dan hasilnya. Dua hal tersebut adalah hal yang sama pentingnya. Praktek perguruan tinggi sekarang sering dianggap hanya transfer ilmu dan transfer teknologi. Ini berarti, pendidikan hanya berjalan dalam aspek kognitif dan psikomotorik peserta didik. Kemudian, masalah yang muncul pendidikan hanya terasa sebagi beban dan tidak inspiratif. Agar terdapat kesadaran tentang apa yang dipelajari dan dapat terbangun dalam pemahaman, kegiatan pendidikan harus dimulai secara afektif. Inilah yang membuat alumni pendidikan menjadi berkarakter. Banyak filsuf yang fokus membahas pendidikan. Freire misalnya, ia mendefinisikan pendidikan sebagai usaha memanusiakan manusia. Pendidikan membuat seorang manusia memiliki kemampuan kritisan dan kemampuan untuk memahami apa yang ada dalam realitas. Berbeda dengan Freire, Dewey mengannggap pendidikan sebagai proses Transformasi Sosial ke arah yang lebih baik. Pendidikan menurutnya bukanlah tujuan, melainkan perkembangan tanpa akhir, seperti hidup itu sendiri. Pendidikan menurutnya tidak berbicara mengenai angka, melainkan nilai.</span><br style="background-color: lime; color: white; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><br style="background-color: lime; color: white; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><span style="background-color: lime; color: white; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> Di kampus, keinginan berkontribusi sama halnya dengan keinginan-keinganan lain. Dalam hal ini, Asumsi yang dipakai adalah kita berkumpul disini dengan keinginan tertentu. Jika dirasa sebagai pilihan, tentu mungkin adanya penolakan terhadap aktifitas kampus, termasuk karena ingin berkontribusi diluar kampus. Kita telah terbiasa dengan permintaan daya tawar organisasi (baca: doping), yang sangat mengesankan berkegiatan untuk pamrih. Kita tidak menganggapnya sebagai kegiatan yang bercita-cita. Mahasiswa belajar untuk berpandangan jauh kedepan dan mencoba untuk mengajukan sesuatu. Menjadi ’organis’ dalam artian peka pada hal yang terlihat (terjadi) dan menyikapinya secara sehat. Dalam hal ini,mahasiswa adalah intelektual, yang mempertanyakan segala kemapanan yang ada dan mau menguji pengetahuan/ keyakinan yang dipahami. Apa yang perlu dipikirkan selanjutnya mengenai pemikiran seperti ini. Mari kita pertanyakan tentang kesadaran berorganisasi seorang mahasiswa ITB untuk melakukan hal besar dalam mewujudkan nilai-nilai pendidikan. Tentunya dengan asumsi telah terkumpulnya putra-putri terbaik bangsa disini. Itu juga kalau ITB tidak mau ketinggalan sebagai institusi pendidikan yang memegang nilai-nilai pendidikan.</span><br style="background-color: lime; color: white; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><br style="background-color: lime; color: white; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><span style="background-color: lime; color: white; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Kita adalah masyarakat kampus, insan akademis, dalam perguruan tinggi yang bertujuan mengembangkan ilmu pengetahuan. Untuk kehidupan yang lebih baik tentunya. Kita sering dirancukan dengan keprofesian dan ilmu pengetahuan. Sekolah praktis menjadi penyedia tenaga kerja bagi kebutuhan industri. Dengan itu kita harus mengakui tidak peka akan adanya catatan sejarah. Bentuk-bentuk keprofesian selalu berkembang, dan sayangnya harus kita akui peran kita adalah sebagai pengekor. Perkembangan budaya hidup manusia telah mengalami banyak perkembangan, mulai kehidupan sosial dengan agama sebagai sentral, agraris, industri sederhana, industri mesin berat, hingga komputerisasi. Selain sejarah kemajuan peradaban masa lalu, boleh dibilang, kita tidak pernah menjadi yang terdepan. Ironisnya kita bahkan lupa untuk menggali kejayaan masa lalu yang pernah kita capai. Pertimbangan-pertimbangan baru bermunculan mengenai kemungkinan adanya perubahan kegiatan industri. Misalnya melalui analisa dampak lingkungan, dampak sosial terhadap hadirnya sebuah produk, pertimbangan kesiapan masa mendatang, dan lain sebagainya. Dalam era energi baru dan komputerisasi teknologi industri saat ini, entah bangsa mana yang akan mengajukan sesuatu yang akhirnya menciptakan bentuk-bentuk keprofesian. Bangsa kita seperti telah lupa sedang berdiri dimana, apa yang telah dibangun, dan akan menuju kemana. Semoga ini adalah sebuah pengungkapan yang berlebihan dan kenyataannya memang tidak seserius ini. Tapi yang pasti, sekolah seharusnya memberikan hubungan yang dialogis dengan pihak industri mengenai bagaimana kegiatan industri harus berjalan dan bentuk-bentuk keprofesian yang mengikutinya.</span><br style="background-color: lime; color: white; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><br style="background-color: lime; color: white; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><span style="background-color: lime; color: white; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Sebuah fenomena menggambarkan sebuah realitas yang ada, dan kita diminta untuk kritis dalam memahaminya. Dengan segala status keobjektifan dan keilmiahan yang ada pada kita, kita diminta berkapasitas untuk kekritisan tersebut. Akal sehat kita tentu tidak hanya dipakai di ruangan kelas. Akan ada diskusi panjang dalam membahas apa yang terjadi. Sebuah pemikiran dalam kepala akan menjadi diskursus yang pelik yang tak bisa lepas dan terbatasi oleh perangkat hidup manusia saat ini: bahasa. Dan ini tidak menyenangkan. Setidaknya terhasil kebersamaan hidup dalam sebuah kebingungan yang tidak terpedulikan. Banyak orang menyebutnya “dalam prinsip hitam dan putih, kita hidup dalam dunia serba abu-abuâ€. Dan tak ada yang lebih diperlukan selain kesadaran, perhatian penuh, dan tentunya sikap taat asas. Kita tentu tidak ingin dan menjadi bagian dari fenomena tragedy of common yang merupakan kemungkinan kondisi terburuk sebuah sistem. Seorang terpelajar seharusnya mampu menjadi agen budaya dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik, terukur, dan berkelanjutan.</span><br style="background-color: lime; color: white; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><br style="background-color: lime; color: white; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><span style="background-color: lime; color: white; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Dengan terlalu banyak hal yang sudah dipaparkan, mungkin kita perlu merenung sejenak. Untuk kemudian mendefinisikan, mengajukan sesuatu sambil membuka diri, dan mewujudkan iklim yang sehat dalam sebuah kemahasiswaan. Ini sangat penting dalam pembentukan sebuah generasi. Sebuah generasi kritis yang menolak nilai lama yang terasa buruk, dan mampu mengajukan nilai baru yang lebih progresif. Seperti yang dicita-citakan pendidikan: mewujudkan kehidupan manusia yang lebih indah dan bermartabat. Dalam paradigma kemiskinan misalnya, kita tentu tidak akan menganggap kemiskinan bukanlah gejala perubahan masyarakat dalam data-data dengan parameter tertentu. Manusia memiliki kehidupan yang dengannya perlu penjaminan HAM. Pencapaiannya bukanlah berkurangnya angka kemiskinan, melainkan terpenuhinya kebutuhan fisik dan mental setiap orang sehingga mampu produktif dan mewujudkan hidup yang bermartabat dan saling mengisi. Ketika kita tidak yakin akan terselesaikannya sebuah masalah dengan baik, maka berpartisipasilah. Pendidikan dalam kemahasiswaan sendiri meliputi: Educate - Organize – Tranform. Berbagai bentuk aktifitas mahasiswa didefinisikan kedalam tiga hal tersebut. Terdapat proses bolak balik diantara ketiganya. Dimana pendidikan tidak hanya pelajaran teoritis dan tuntunan praktis dalam mengolah skill, tetapi juga ketika mengolah kebersamaan (organize) dan juga mengajukan sesuatu (transform).</span></b>isnawatihttp://www.blogger.com/profile/06270336866200644767noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-973704882598102752.post-88676640346885231622011-03-13T22:10:00.000-07:002011-03-13T22:10:54.158-07:00Kehidupan Sosial<h2 style="color: lime;"><i>Falsafah Kehidupan Sosial</i></h2><div style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">Kenapa manusia hidup bermasyarakat? Pertanyaan yang kurang lebih sudah terjawab di artikel sebelumnya dari kaca mata Al-Qur’an dan Nahjul Balaghah. Kali ini mari kita menyelami Nahjul Balaghah lebih dalam untuk menggali gambaran logis dan rasional dari kehidupan sosial manusia yang sesuai dengan filsafat kemanusiaan. </span></div><div style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">Ceramah Amirul Mukminin as yang ke-23 berbunyi demikian:</span></div><div dir="rtl" style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="ar" style="font-size: large;">أّيُّهَا النَّاسُ إِنَّهُ لاَ يَسْتَغْنِي الرَّجُلُ—وَإِنْ كَانَ ذَا مَالٍ—عَنْ عَشِيْرَتِهِ وَ دِفَاعِهِمْ عَنْهُ بِأَيْدِيْهِمْ وَ أَلْسِنَتِهِمْ، وَهُمْ أَعْظَمُ النَّاسِ حِيْطَةً مِنْ وَرَائِهِ وَ الْمُهِمُّ لِشَعْثِهِ وَ أَعْطَفُهُمْ عَلَيْهِ عِنْدَ نَازِلَةٍ إِذَا نَزَلَتْ بِهِ وَ لِسَانُ الصِّدْقِ يَجْعَلُهُ اللهُ لِلْمَرْءِ فِي النَّاسِ خَيْرًا لَهُ مِنَ الْمَالِ يُوْرِثُهُ غُيْرُهُ، أَلاَ لاَ يَعْدِلَنَّ أَحَدُكُمْ عَنِ الْقَرَابَةِ يَرَى بِهَا الْخَصَاصَةَ أَنْ يَسُدَّهَا بِالَّذِيْ لاَ يَزِيْدُهُ إِنْ أَمْسَكَهُ وَلاَ يَنْقُصُهُ إِنْ أَهْلَكَهُ، وَ مَنْ يَقْبَضْ يَدَهُ عَنْ عَشِيْرَتِهِ فَإِنَّمَا تُقْبَضُ عَنْهُمْ يَدٌ وَاحِدَةٌ وَ تُقْبَضُ مِنْهُمْ عَنْهُ أَيْدٍ كَثِيْرَةٌ؛ وَمَنْ تَلِنْ حَاشِيَتُهُ يَسْتَدِمْ مِنْ قَوْمِهِ المَوَدَّةَ</span></div><div style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">"Wahai massa, setiap orang—meskipun dia orang kaya—pasti butuh kepada bantuan tangan dan lisan familinya, karena mereka adalah orang-orang yang lebih sering mengayominya, mereka orang yang paling peduli mencari solusi saat dia bermasalah, orang yang paling belas kasih dan sayang saat dia tertimpa musibah. Mereka adalah nama baik yang dianugerahkan Allah kepada seseorang lebih baik dari pada harta yang diwarisinya. Ingatlah apabila salah satu dari keluarga kalian ada yang kekurangan dan membutuhkan makan, jangan sampai kalian tidak membantu, karena orang yang tidak memberi, maka hartanya tidak akan bertambah dan jika dia memberi, maka hartanya pun tidak berkurang. Orang yang berpaling untuk mengulurkan tangan bantuan kepada familinya, maka sesungguhnya dia telah menghambat satu tangan dari mereka dan membuang sejumlah besar tangan-tangan yang akan membantunya, dan siapapun yang bertindak lemah-lembut kepada sekitarnya, maka dia akan selalu disayangi oleh kaumnya."</span></div><div style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">Manusia membutuhkan pertahanan, dukungan, pemeliharaan, kesetiaan, solusi, kasih sayang, cinta, nama baik, dan ketersohoran yang terpuji. Semua ini karena manusia rentan dengan kesulitan, kegelisahan, stress, dan bencana. Maka dari itu, dia memerlukan keluarga yang menjaganya, butuh pada kaum yang mengayominya, bergantung pada komunitas yang meluruskan dan menenangkannya kembali saat tidak seimbang, perlu pada famili untuk meringankan penderitaannya, dan membutuhkan lidah yang jujur agar tidak sendiri ketika dia miskin.</span></div><div style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">Ini adalah kemanusiaan orang yang peka. Ketika dia pelit, dia akan terperangkap sendiri. Menjaga hak orang lain adalah keterjagaan diri sendiri, menolong orang lain berarti juga tertolongnya diri sendiri, mengembangkan orang lain artinya mencapai fakta dari sekedar potensi diri sendiri, dan ini adalah kemanusiaan manusia bersejarah yang nyata dan sesungguhnya. Dia tumbuh menyempurna dalam aksi dan reaksi silang atau beri dan terima dua belah pihak. Ini adalah kemanusiaan seseorang yang kehidupan sosialnya merupakan perniagaan, jual dan beli serta medan untung dan rugi. Apabila dia mengulurkan tangan bantuan kepada orang lain, maka ribuan tangan akan terjulur untuk membantunya, dan apabila dia tidak mengulurkan tangan pertolongan kepada mereka, maka secara tidak langsung dia telah kehilangan ribuan tangan yang dapat menolongnya.</span></div><div dir="rtl" style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="ar" style="font-size: large;">مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ أَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْبَلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَ اللهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَ اللهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ</span></div><div style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">"Perumpaan orang yang menginfakkan harta mereka di jalan Allah seperti biji yang tumbuh darinya tujuh tunas yang di dalam setiap tunas terdapat seratus biji. Allah menggandakan untuk siapa pun yang Dia kehendaki dan Allah adalah Maha Luas dan Maha Tahu." (QS. Al-Baqarah [2]:261)</span></div><div style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">Pertanyaannya sekarang adalah dari empat konsep yang tersebut di artikel sebelum ini, manakah yang didukung oleh ceramah di atas? </span></div><div style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">Untuk menemukan jawabannya, terlebih dahulu harus diketahui faktor apakah yang disebutkan dalam ceramah ini; apakah faktor alam dan lingkungan, insting dan fisik, rasio dan eksperimen, atau intuisi dan kecenderungan? Kalau kita perhatikan kembali ceramah di atas, ceramah itu tersusun dari dua bagian: <i>pertama</i>, diskripsi dan <i>kedua</i>, tuntunan. </span></div><div style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">Di bagian pertama khotbah, Amirul Mukminin as menyebutkan manusia sebagai realitas yang disertai kerumitan dan stress; tertimpa bencana dan kejadian-kejadian yang tidak diinginkan serta dikelilingi oleh kefakiran dan kemiskinan. Adapun di bagian kedua ceramah, beliau mewasiatkan bahwa setiap orang membutuhkan keluarga dan familinya untuk membelanya dengan ucapan dan tindakan, karena apabila dia berpikir sehat dan menimbang untung dan ruginya hubungan dia bersama familinya dengan penghitungan akal sehat, maka dia akan sadar bahwa dengan adanya kaum di sekelilingnya, dia telah memperoleh dukungan mereka semua, dan apabila dia terpisah dari kaumnya, maka dia hanya menarik satu tangan dari mereka dan akibatnya dia telah melepas ribuan tangan untuk dirinya. Apakah akal penghitung dan pencari untung manusia memperbolehkan transaksi seperti ini? Anda perhatikan secara seksama bahwa ceramah ini tidak membicarakan kecenderungan esensial seseorang kepada orang lain atau kecenderungan fitrah penciptaan manusia kepada famili dan sukunya. Bahkan juga tidak berbicara tentang pemuasan maksimal terhadap kebutuhan insting seseorang, melainkan berbicara tentang perniagaan, beri dan terima; ulurkan tangan ke depan, dengan demikian ribuan tangan akan terulur untuk membantu Anda. Jangan Anda melangkah mundur agar ribuan langkah tidak tercegah untuk Anda! </span></div><div style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">Analisa seperti ini mengatakan, politik sosial adalah akibat dari kekuatan perhitungan manusia dan akalnya yang selalu mencari untung, dan ini sama dengan teori ketiga dari empat teori tersebut.</span></div><div style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">Coba kita menengok ceramah Amirul Mukminin as yang lain, ceramah ke-127 Nahjul Balaghah sebagai berikut:</span></div><div dir="rtl" style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="ar" style="font-size: large;">وَخَيْرُ النَّاسِ فيَّ حَالاً النَّمَطُ الاَْوْسَطُ فَالْزَمُوْهُ، وَ الْزَمُوا السَّوَادَ الْأَعْظَمَ، فَإِنَّ يَدَ اللهِ مَعَ الْجَمَاعَةِ، وَ إِيَّاكُمْ وَ الْفُرْقَةَ</span></div><div style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">"Sebaik-baik manusia di sekitarku adalah masyarakat menengah (yang tidak berlebihan dan juga tidak kurang), maka bersamalah mereka dan bergabunglah dengan masyarakat, karena tangan Allah (kekuasaan-Nya) bersama masyarakat. Hindarilah perpecahan, karena orang yang sendiri dan terpisah dari masyarakat adalah mangsa setan sebagaimana kambing yang sendiri dan terpisah dari kelompoknya menjadi mangsa serigala."</span></div><div style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">Dua wasiat dengan dua alasan; <i>pertama</i>, anjuran untuk bergabung dan bersatu, alasannya adalah tangan Tuhan bersama mereka yang bersatu. <i>Kedua, </i>larangan berpisah dari persatuan masyarakat, alasannya adalah kesendirian sama dengan jadi mangsa setan.</span></div><div style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">Alasan pertama menceritakan gandeng tangan persatuan dengan kekuatan, kebesaran dan keagungan Allah SWT. “Tangan” adalah simbol dari kekuatan dan kekuasaan. Oleh karena itu, ketika sebuah persatuan tebentuk dan teratur, maka bersamaan dengannya terciptalah kehidupan dan lahirlah kekuasaan dan keperkasaan yang tidak lain adalah manivestasi kekuasaan dan keagungan Tuhan. Persatuan adalah pusat turunnya anugerah kehidupan, keselarasan dan keseimbangan, kekuatan dan kekuasaan, kebesaran dan keagungan Tuhan. Inilah alasan mengapa beliau mewasiatkan seseorang untuk bergabung bersama masyarakat yang bersatu.</span></div><div style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">Argumentasi kedua menegaskan manusia penyendiri akan kerasukan setan dan jin; orang yang mengisolir diri dan terpencil menyandang karakter setan. Dia belajar dari setan dan tentunya menjadi sasaran waswas yang ditebarkan setan, dan dialah yang menimbulkan perpecahan dan kegelapan. Oleh karena itu, kita dilarang berpisah dari persatuan masyarakat.</span></div><div style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">Dua alasan tersebut saling melengkapi dalam menafsirkan kehidupan sosial manusia yang rasional dan common sensional. Dengan kata lain, persatuan masyarakat adalah pusat anugerah Rahman, sedangkan kesendirian merupakan markas setan. Kelompok adalah pengkirstalan hidup yang ceria dan kuat, sementara individualitas merupakan manivestasi kematian, kelemahan, dan kehampaan. Persatuan masyarakat mengundang petunjuk Tuhan, sedangkan isolirisasi individu mengundang penyesatan setan. Oleh karena itu, siapakah yang rela lebih mendahulukan kematian dari pada kehidupan, waswas dari pada ketenangan dan kegelisahan dari pada ketentraman?!</span></div><div style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">Apa mungkin orang yang berakal sehat bertindak seperti ini?! Ini adalah penjelasan common sensional yang berasaskan akal sehat dan eksperimen sejarah. Dan ketika dihadapkan antara dua pilihan tenang atau gelisah, yakin atau ragu, untung atau rugi dan menang atau kalah, sudah barang tentu pilihan akal sehat adalah yang pertama dari kedua.</span></div><div style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">Boleh jadi kita bertanya, ceramah ke-176 Nahjul Balaghah mengajarkan individualisme, hidup mandiri, terputus dari selainnya dan tenang tanpa memikirkan urusan orang lain, dan hal ini berseberangan dengan hasil pembahasan sebelumnya tentang falsafah kehidupan sosial manusia. </span></div><div style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">Untuk menjawab pertanyaan ini, marilah terlebih dahulu kita cermati ceramah tersebut dan kita amati perbedaannya:</span></div><div dir="rtl" style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="ar" style="font-size: large;">يَا أَيُّهَا النَّاسُ طُوْبَی لِمَنْ شَغَلَهُ عَيْبُهُ عَنْ عُيُوْبِ النَّاسِ وَ طُوْبَی لِمْنْ لَزِمَ بَيْتَهُ وَ أَکَلَ قُوْتَهُ وَ اشْتَغَلَ بِطَاعَةِ رَبِّهِ وَ بَکَی عَلَی خَطِيْئَتِهِ فَکَانَ مِنْ نَفْسِهِ فِيْ شُغْلٍ وَ النَّاسُ مِنْهُ فِيْ رَاحَةٍ</span></div><div style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">"Wahai manusia, beruntunglah orang yang sibuk mengurusi aibnya sendiri ketimbang mengurus aib orang orang lain, dan beruntunglah orang yang berdiam di rumahnya, mengosumsi makanannya, sibuk menuruti Tuhannya, dan menangisi kesalahannya, maka dia hanya sibuk dengan dirinya sendiri dan masyarakat tidak terganggu dengan keberadaannya."</span></div><div style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">Pembicaraan di atas mengarah pada pengembangan dan penghitungan jiwa dan tidak ada hubungannya dengan urgensi atau tidaknya kehidupan madani. Ibarat di atas mengatakan, sehubungan dengan orang-orang lain, manusia harus senantiasa intropeksi diri dan memperhatikan kekurangan dirinya. Hal itu bukan berarti dia sama sekali tidak boleh ada jalinan dengan yang lain. Ada tiga macam reaksi seseorang dalam jalinannya bersama orang lain:</span></div><div style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;"><i>Pertama</i>, mengisolir diri dari mereka, dan ini tidak bisa dimengerti dari teks tersebut di atas. Secara spesial dan tanpa pengecualian tersendiri, hal itu tidak terkandung dalam kapasitas kalimat di atas, karena kata-kata itu keluar dari mulut seorang yang betul-betul sosial selama hidupnya dan tidak pernah enggan untuk berbaur dan bermasyarakat.</span></div><div style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;"><i>Kedua</i>, seutuhnya bersama mereka sehingga bangun dan tidurnya atas nama mereka; dia selalu sensitif terhadap kondisi dan urusan mereka dari yang paling kecil sampai yang terbesar. Tipe orang seperti ini kerjanya hanya mengusung semua urusan orang lain dan mengobralnya secara bebas. Umumnya orang semacam ini mengganggu ketenangan masyarakat. Ucapan dan tindakannya sering kali menyakitkan orang lain. Kebersamaan ini bisa disebut dengan kebersamaan atas dasar cinta yang menyebabkan terusiknya orang yang dicintai!</span></div><div style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;"><i>Ketiga</i>, kebersamaan rasional dengan mereka; tubuh kita berbaur, tapi lidah dan pikiran kita sangat berhati-hati dalam menyikapi mereka; kita bersama mereka, tapi kita juga sibuk membenahi diri dan lebih mendahulukan kenyamanan orang lain dari pada diri kita sendiri. </span></div><div style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">Ceramah Amirul Mukminin as tersebut mengajarkan jenis hubungan seperti ini, persis riwayat yang berbunyi:</span></div><div dir="rtl" style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="ar" style="font-size: large;">کُنْ فِي النَّاسِ وَلاَ تَکُنْ مَعَهُمْ</span></div><div style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">"Hiduplah bersama orang lain, tetapi jangan sampai kamu ikut-ikutan dia."</span></div><div style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">Oleh karena itu, keterpisahan fisis dari orang lain yang kadang disebut dengan <i>ruhbâniayh</i> adalah tercela sebagaimana diriwayatkan, "Tidak ada ruhbâniyah di dalam Islam, dan jelas berbeda dengan maksud dari ceramah di atas.</span></div><div style="background-color: lime; color: yellow; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;">Kesimpulannya, ceramah ke-23 dan 127 Nahjul Balaghah mendukung berat kehidupan sosial, dan pada dasarnya kecenderungan hidup bermasyarakat itu bermula dari faktor kekuatan nalar manusia yang mendorongnya pada kehidupan sosial yang lebih bermanfaat dan menghindari kehidupan terkucil yang penuh bahaya.</span></div>isnawatihttp://www.blogger.com/profile/06270336866200644767noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-973704882598102752.post-51194321952357137542011-03-13T21:58:00.000-07:002011-03-13T22:00:28.730-07:00Memetik Hikmah Dari Perjalanan para NABI<div style="color: yellow; font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: large;"><b>A.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b></span><b><span style="font-size: large;">Pendahuluan</span><o:p></o:p></b> </div><div class="MsoNormal" style="color: yellow; font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: cyan; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">Allah Swt. tidak menurunkan al-Quran kecuali agar ia menjadi petunjuk bagi <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">oran</st1:place></st1:city>g-orang yang bertakwa serta obat penyakit hati mereka. Dalam upaya mencapai petunjuk tersebut, ada beberapa cara yang ditempuh oleh al-Quran. <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Ada</st1:city></st1:place> kalanya melalui hukum, melalui akhlak, melalui keajaiban dan bahkan ada kalanya melalui cerita. </div><div class="MsoNormal" style="color: cyan; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: cyan; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">Harus kita yakini bersama, bahwa kisah yang dituangkan dalam al-Quran bukanlah kisah biasa. Ia adalah kisah terbaik yang di dalamnya mengandung pelajaran, bagi <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">oran</st1:place></st1:city>g-orang yang berfikir dan mempergunakan hatinya untuk mencapai hidayah Allah. Mari kita perhatikan ayat berikut:</div><div class="MsoNormal" style="color: cyan; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: cyan; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">Artinya: <i>“Alif, laam, raa. Ini adalah ayat-ayat Kitab (al-Qur'an) yang nyata (dari Allah). Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa al-Qur'an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya. Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan al-Qur'an ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui.”</i> (QS. Yusuf: 1-3). Oleh sebab itu, kisah dalam al-Quran bukanlah sembarang kisah, melainkan salah satu bentuk jalan untuk mencapai hidayah Allah Swt. Salah satu kisah yang terdapat dalam al-Quran adalah kisah pertemuan antara nabi Musa As dengan Nabi Khidir As. sebagaimana dituturkan dalam surat al-Kahfi berikut ini.</div><div class="MsoNormal" style="color: cyan; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: magenta; font-family: Verdana,sans-serif; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b>B.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><b>Kisah Nabi Musa As dengan Nabi Khidir <o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="color: magenta; font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: lime; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">Kisah ini berawal ketika Nabi Musa As. mengajarkan berbagai ilmu kepada Bani Israil dimana mereka sangat kagum dengan keluasan ilmunya. Saat itu ada yang bertanya kepadanya: “Wahai Nabi Allah, adakah di dunia ini seseorang yang lebih berilmu daripada engkau?”</div><div class="MsoNormal" style="color: lime; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">Nabi Musa menjawab: <i>“Tidak.”</i> </div><div class="MsoNormal" style="color: lime; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">Sebenarnya jawaban ini tidak salah, karena ia didasari pengetahuan yang ada pada beliau, sekaligus sebagai dorongan agar mereka semakin senang menimba ilmu darinya. Akan tetapi Allah segera menegur beliau dan mengabarkannya bahwa masih ada seorang hamba-Nya yang ilmunya lebih banyak dari nabi Musa As. Ia tinggal di daerah pertemuan dua laut.</div><div class="MsoNormal" style="color: lime; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">Mari kita simak cerita tersebut secara rinci sebagaimana dituturkan oleh al-Quran <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">surat</st1:city></st1:place> Al-Kahfi ayat: 60-82.</div><div class="MsoNormal" style="color: lime; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><i>“Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada (muridnya): "Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun. Maka tatkala mereka sampai ke pertemuan dua buah laut itu, mereka lupa akan ikannya, lalu ikan itu melompat mengambil jalannya ke laut itu. Maka tatkala mereka berjalan lebih jauh, berkatalah Musa kepada muridnya: "Bawalah ke mari makanan kita, sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini." <o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><i>Muridnya menjawab: "Tahukah anda tatkala kita mencari tempat berlindung di batu tadi, maka sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali."<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><i>Musa berkata: "Itulah (tempat) yang kita cari". Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula. <o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><i>Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami. <o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><i>Musa berkata kepada Khidhr: "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu." <o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><i>Dia menjawab: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersamaku. Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu." <o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><i>Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapatkanku sebagai seorang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun."<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><i>Dia berkata: "Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tetang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu."<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><i>Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki perahu lalu Khidhir melobanginya. Musa berkata: "Mengapa kamu melobangi perahu itu yang akibatnya kamu menenggelamkan penumpangnya?" Sesungguhnya kamu telah berbuat kesalahan yang besar.” <o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><i>Dia (Khidhir) berkata: "Bukankah aku telah berkata: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku." <o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><i>Musa berkata: "Janganlah kamu menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku." <o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><i>Maka berjalanlah keduanya; hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, maka Khidhir membunuhnya. Musa berkata: "Mengapa kamu bunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar." <o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><i>Khidhir berkata: "Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku." <o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><i>Musa berkata: "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur kepadaku." <o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><i>Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, maka Khidhir menegakkan dinding itu. Musa berkata: "Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu."<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><i>Khidhir berkata: "Inilah perpisahan antara aku dengan kamu; Aku akan memberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya.” <o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><i>Adapun bahtera itu kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera. <o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><i>Dan adapun anak itu, maka kedua orang tuanya adalah orang-orang mu'min, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran. Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anak itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya).” <o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="color: lime; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><i>Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanan itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya."</i> (QS. al-Kahfi: 60-82).</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: large;"><b style="color: magenta; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">C.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b></span><b><span style="font-size: large;"><span style="color: magenta; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Pelajaran Yang Dapat Diambil</span></span><o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: cyan; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Dari kisah iniminimal ada tiga pelajaran:</span></div><div class="MsoNormal" style="color: cyan; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Pertama, Makna Kesabaran</span></div><div class="MsoNormal" style="color: cyan; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kedua, Etika/adabmencari ilmu</span></div><div class="MsoNormal" style="color: cyan; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ketiga, Pasrah akan perintah Allah.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: cyan; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mari kita simak satu persatu:</span></div><div class="MsoNormal" style="color: cyan; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;">1.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Kata-kata nabi Musa As: <i>"Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun.”</i> Memiliki pelajaran: Keteguhan Nabi Musa untuk menambah ilmu demi keselamatan dunia akhirat. Oleh karena itu, beliau mencari orang yang dapat mengobati kehausannya akan ilmu. Hal ini mengajarkan kepada kita, bahwa orang yang ingfin mendapatkan ilmu haruslah keluar dari tempatnya dan mencari dimana sang guru berada dan bukan sebaliknya. Oleh karena itu, Nabi Musa rela melakukan perjalanan yang sangat jauh untuk menuntut ilmu dan merasakan keletihan. Beliau lebih suka meninggalkan Bani Israil agar nantinya dapat mengajar dan membimbing mereka, dan memilih berangkat mencari tambahan ilmu.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: cyan; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;">2.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Firman Allah yang bebrunyi: <i>“Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami,”</i> menjelaskan bahwa ilmu yang diajarkan kepada para hamba-Nya ada dua jenis:</span> <span style="font-size: small;"><i>Pertama,</i> ilmu yang diperoleh dengan usaha insani <i>(kasbi)</i> secara bersungguh-sungguh. <i>Kedua,</i> ilmu yang dihasilkan secara langsung oleh Allah tanpa proses insani terlalu panjang. Ia disebut dengan <i>ilham/laduni </i>atau<i> </i>wahyu<i>. </i>Ia dianugerahkan Allah hanya kepada orang-orang saleh yangdikehendaki-Nya.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: cyan; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;">3.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Ayat yang berbunyi: <i>“Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?” </i>menunjukkan cara mempunyai adab sopan santun dan bersikap lemah lembut terhadap guru atau pendidik, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Musa dimana beliau menggunakan tutur kata yang sangat santun dan seakan-akan sedang meminta pendapat. </span></div><div class="MsoNormal" style="color: cyan; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Selain itu, ayat di atas juga menjelaskan bahwa ilmu yang bermanfaat adalah yang dapat membawa pemiliknya kepada kebaikan. Sedangkan ilmu yang tidak seperti itu, boleh jadi hanya akan menimbulkan madharat atau tidak membawa kebaikan. Inilah yang diisyaratkan dalam ayat tadi: <i>“Supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu.”</i></span> </div><div class="MsoNormal" style="color: cyan; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;">4.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Ayat: <i>“Dan bagaimana kamu dapat bersabar terhadap sesuatu yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu.”</i> Mengajarkan kepada kita, bahwa seseorang yang tidak sanggup bersabar dalam menyertai guru atau pendidiknya, atau tidak memiliki kekuatan untuk tetap teguh dalam menempuh jalan mencari ilmu, maka dia bukanlah termasuk orang yang dikatakan pantas untuk menerima ilmu. </span></div><div class="MsoNormal" style="color: cyan; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;">5.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Ayat yang bebrunyi: <i>“Insya Allah engkau akan dapati aku sebagai seorang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam suatu urusanpun.”</i> Mengajarkan kepada kita agar selalu berhati-hati dan teliti serta tidak terburu-buru menghukumi suatu permasalahan sampai yang diinginkan atau yang dimaksud benar-benar jelas. Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa jika seorang pendidik melihat adanya kebaikan dengan menerangkan kepada muridnya agar tidak bertanya tentang suatu permasalahan hingga dia (pendidik itu) sendiri yang menerangkan masalah itu kepadanya (maka hendaknya dia lakukan). Dan sesungguhnya kemaslahatan itu senantiasa mengikuti. Sebagaimana halnya bila seorang murid mempunyai pemahaman kurang sempurna, hendaknya guru melarang muridnya memberatkan diri untuk meneliti suatu permasalahan sedemikian rupa dan bertanya tentang persoalan yang tidak ada kaitannya dengan topik yang diajarkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: cyan; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;">6.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Penegakkan hukum berlaku secara lahiriah. Hal ini terlihat dalam tindakan nabi M<st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">usa</st1:place></st1:country-region> As. yang memprotes Nabi Khidir, karena dalam pandnagan Nabi Musa, bahwayang dilakukannya adalah kesalahan. </span></div><div class="MsoNormal" style="color: cyan; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
<b><span style="color: red; font-size: large;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">D. Penutup</span></span><o:p></o:p></b></span> </div><div class="MsoNormal" style="color: cyan; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: cyan; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Demikianlah salah satu pelajaran dari kisah yang Allah tuturkan dalam al-Quran, semoga kita semua dapat mendapatkan petunjuk Allah.</span></div>isnawatihttp://www.blogger.com/profile/06270336866200644767noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-973704882598102752.post-61044974652512629612011-03-13T21:40:00.000-07:002011-03-13T21:40:12.670-07:00PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA<div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>Agama Islam masuk ke Indonesia dimulai dari daerah pesisir pantai, kemudian diteruskan ke daerah pedalaman oleh para ulama atau penyebar ajaran Islam. Mengenai kapan Islam masuk ke Indonesia dan siapa pembawanya terdapat beberapa teori yang mendukungnya. Untuk lebih jelasnya silahkan Anda simak uraian materi berikut ini<br />
<span id="more-118"></span><br />
A. <strong>Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam di indonesia</strong></i> </div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>Proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia menurut Ahmad Mansur Suryanegara dalam bukunya yang berjudul Menemukan Sejarah, terdapat 3 teori yaitu teori Gujarat, teori Makkah dan teori Persia. Ketiga teori tersebut di atas memberikan jawaban tentang permasalah waktu masuknya Islam ke Indonesia, asal negara dan tentang pelaku penyebar atau pembawa agama Islam ke Nusantara.<br />
Untuk mengetahui lebih jauh dari teori-teori tersebut, silahkan Anda simak uraian materi berikut ini.</i></div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>1. <strong>Teori Gujarat</strong></i></div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>Teori berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad 13 dan pembawanya berasal dari Gujarat (Cambay), India. Dasar dari teori ini adalah:<br />
a. Kurangnya fakta yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam penyebaran Islam di Indonesia.<span></span></i></div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>b. Hubungan dagang Indonesia dengan India telah lama melalui jalur Indonesia – Cambay – Timur Tengah – Eropa.</i></div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>c. Adanya batu nisan Sultan Samudra Pasai yaitu Malik Al Saleh tahun 1297 yang bercorak khas Gujarat. Pendukung teori Gujarat adalah Snouck Hurgronye, WF Stutterheim dan Bernard H.M. Vlekke. Para ahli yang mendukung teori Gujarat, lebih memusatkan perhatiannya pada saat timbulnya kekuasaan politik Islam yaitu adanya kerajaan Samudra Pasai. Hal ini juga bersumber dari keterangan Marcopolo dari Venesia (Italia) yang pernah singgah di Perlak ( Perureula) tahun 1292. Ia menceritakan bahwa di Perlak sudah banyak penduduk yang memeluk Islam dan banyak pedagang Islam dari India yang menyebarkan ajaran Islam.</i></div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>Demikianlah penjelasan tentang teori Gujarat. Silahkan Anda simak teori berikutnya.</i></div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>2. <strong>Teori Makkah</strong></i></div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>Teori ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan terhadap teori lama yaitu teori Gujarat. Teori Makkah berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 dan pembawanya berasal dari Arab (Mesir).<br />
Dasar teori ini adalah:</i></div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>a. Pada abad ke 7 yaitu tahun 674 di pantai barat Sumatera sudah terdapat perkampungan Islam (Arab); dengan pertimbangan bahwa pedagang Arab sudah mendirikan perkampungan di Kanton sejak abad ke-4. Hal ini juga sesuai dengan berita Cina.</i></div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>b. Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran mazhab Syafi’i, dimana pengaruh mazhab Syafi’i terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan Mekkah. SedangkanGujarat/India adalah penganut mazhab Hanafi.</i></div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>c. Raja-raja Samudra Pasai menggunakan gelar Al malik, yaitu gelar tersebut berasal dari Mesir. Pendukung teori Makkah ini adalah Hamka, Van Leur dan T.W. Arnold. Para ahli yang mendukung teori ini menyatakan bahwa abad 13 sudah berdiri kekuasaan politik Islam, jadi masuknya ke Indonesia terjadi jauh sebelumnya yaitu abad ke 7 dan yang berperan besar terhadap proses penyebarannya adalah bangsa Arab sendiri. Dari penjelasan di atas, apakah Anda sudah memahami? Kalau sudah paham simak</i></div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>3. <strong>Teori Persia</strong></i></div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad 13 dan pembawanya berasal dari Persia (Iran). Dasar teori ini adalah kesamaan budaya Persia dengan budaya masyarakat Islam Indonesia seperti:</i></div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>a. Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi Muhammad, yang sangat di junjung oleh orang Syiah/Islam Iran. Di Sumatra Barat peringatan tersebut disebut dengan upacara Tabuik/Tabut. Sedangkan di pulau Jawa ditandai dengan pembuatan bubur Syuro.</i></div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>b. Kesamaan ajaran Sufi yang dianut Syaikh Siti Jennar dengan sufi dari Iran yaitu Al – Hallaj.</i></div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>c. Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab untuk tanda- tanda bunyi Harakat.</i></div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>d. Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik.</i></div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>e. Adanya perkampungan Leren/Leran di Giri daerah Gresik. Leren adalah nama salah satu Pendukung teori ini yaitu Umar Amir Husen dan P.A. Hussein Jayadiningrat.</i></div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>Ketiga teori tersebut, pada dasarnya masing-masing memiliki kebenaran dan kelemahannya. Maka itu berdasarkan teori tersebut dapatlah disimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia dengan jalan damai pada abad ke – 7 dan mengalami perkembangannya pada abad 13. Sebagai pemegang peranan dalam penyebaran Islam adalah bangsa Arab, bangsa Persia dan Gujarat (India). Demikianlah uraian materi tentang proses masuknya Islam ke Indonesia.</i></div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>Proses masuk dan berkembangnya Islam ke Indonesia pada dasarnya dilakukan dengan jalan damai melalui beberapa jalur/saluran yaitu melalui perdagangan seperti yang dilakukan oleh pedagang Arab, Persia dan Gujarat. Pedagang tersebut berinteraksi/bergaul dengan masyarakat Indonesia. Pada kesempatan tersebut dipergunakan untuk menyebarkan ajaran Islam. Selanjutnya diantara pedagang tersebut ada yang terus menetap, atau mendirikan perkampungan, seperti pedagang Gujarat mendirikan perkampungan Pekojan. Dengan adanya perkampungan pedagang, maka interaksi semakin sering bahkan<br />
ada yang sampai menikah dengan wanita Indonesia, sehingga proses penyebaran Islam semakin cepat berkembang.</i></div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>Perkembangan Islam yang cepat menyebabkan muncul tokoh ulama atau mubaliqh yang menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan mendirikan pondok-pondok pesantren.</i></div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>Pondok pesantren adalah tempat para pemuda dari berbagai daerah dan kalangan masyarakat menimba ilmu agama Islam. Setelah tammat dari pondok tersebut, maka para pemuda menjadi juru dakwah untuk menyebarkan Islam di daerahnya masing- masing. Di samping penyebaran Islam melalui saluran yang telah dijelaskan di atas, Islam<br />
juga disebarkan melalui kesenian, misalnya melalui pertunjukkan seni gamelan ataupun wayang kulit. Dengan demikian Islam semakin cepat berkembang dan mudah diterima oleh rakyat Indonesia.</i></div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>Proses penyebaran Islam di Indonesia atau proses Islamisasi tidak terlepas dari peranan para pedagang, mubaliqh/ulama, raja, bangsawan atau para adipati. Di pulau Jawa, peranan mubaliqh dan ulama tergabung dalam kelompok para wali yang dikenal dengan sebutan <strong>Walisongo</strong> atau wali sembilan yang terdiri dari:</i></div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>1. Maulana Malik Ibrahim dikenal dengan nama Syeikh Maghribi menyebarkan Islam di Jawa Timur.</i></div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>2. Sunan Ampel dengan nama asli Raden Rahmat menyebarkan Islam di daerah Ampel Surabaya.</i></div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>3. Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel memiliki nama asli Maulana Makdum Ibrahim, menyebarkan Islam di Bonang (Tuban).</i></div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>4. Sunan Drajat juga putra dari Sunan Ampel nama aslinya adalah Syarifuddin, menyebarkan Islam di daerah Gresik/Sedayu.</i></div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>5. Sunan Giri nama aslinya Raden Paku menyebarkan Islam di daerah Bukit Giri (Gresik)</i></div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>6. Sunan Kudus nama aslinya Syeikh Ja’far Shodik menyebarkan ajaran Islam di daerah Kudus.</i></div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>7. Sunan Kalijaga nama aslinya Raden Mas Syahid atau R. Setya menyebarkan ajaran Islam di daerah Demak.</i></div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>8. Sunan Muria adalah putra Sunan Kalijaga nama aslinya Raden Umar Syaid menyebarkan islamnya di daerah Gunung Muria.</i></div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>9. Sunan Gunung Jati nama aslinya Syarif Hidayatullah, menyebarkan Islam di Jawa Barat (Cirebon)</i></div><div style="background-color: yellow; color: red; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>Demikian sembilan wali yang sangat terkenal di pulau Jawa, Masyarakat Jawa sebagian memandang para wali memiliki kesempurnaan hidup dan selalu dekat dengan Allah, sehingga dikenal dengan sebutan Waliullah yang artinya orang yang dikasihi Allah</i></div>isnawatihttp://www.blogger.com/profile/06270336866200644767noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-973704882598102752.post-11060596795833444412011-03-13T21:30:00.000-07:002011-03-13T21:30:33.718-07:00BUDAYA MASYARAKAT<div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>Budaya</b> adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.<sup class="reference" id="cite_ref-Human_0-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya#cite_note-Human-0">[1]</a></sup> <strong class="selflink">Budaya</strong> terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem">sistem</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama">agama</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Politik">politik</a>, adat istiadat, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa">bahasa</a>, perkakas, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pakaian">pakaian</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bangunan">bangunan</a>, dan karya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Seni">seni</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-Human_0-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya#cite_note-Human-0">[1]</a></sup> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa">Bahasa</a>, sebagaimana juga <strong class="selflink">budaya</strong>, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha ber<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi">komunikasi</a> dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.<sup class="reference" id="cite_ref-Human_0-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya#cite_note-Human-0">[1]</a></sup></div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.<sup class="reference" id="cite_ref-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya#cite_note-1">[2]</a></sup></div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: <i>Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Benua_Amerika" title="Benua Amerika">Amerika</a>, "keselarasan individu dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Alam">alam</a>" d <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang">Jepang</a> dan "kepatuhan kolektif" di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cina">Cina</a>. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dunia" title="Dunia">dunia</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Makna">makna</a> dan nilai <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Logis" title="Logis">logis</a> yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.</i></div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.</div><h2 style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Budaya&action=edit&section=2" title="Sunting bagian: Pengertian kebudayaan">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Pengertian_kebudayaan">Pengertian kebudayaan</span></h2><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah <i>Cultural-Determinism</i>.</div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai <i>superorganic</i>. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.</div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.</div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.</div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.</div><h2 style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Budaya&action=edit&section=3" title="Sunting bagian: Unsur-Unsur">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Unsur-Unsur">Unsur-Unsur</span></h2><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:</div><ol style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><li>Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu: <ul><li>alat-alat teknologi</li>
<li>sistem ekonomi</li>
<li>keluarga</li>
<li>kekuasaan politik</li>
</ul></li>
<li>Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi: <ul><li>sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya</li>
<li>organisasi ekonomi</li>
<li>alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)</li>
<li>organisasi kekuatan (politik)</li>
</ul></li>
</ol><h2 style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Budaya&action=edit&section=4" title="Sunting bagian: Wujud dan komponen">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Wujud_dan_komponen">Wujud dan komponen</span></h2><h3 style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Budaya&action=edit&section=5" title="Sunting bagian: Wujud">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Wujud">Wujud</span></h3><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Menurut <b>J.J. Hoenigman</b>, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.</div><ul style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><li><b>Gagasan (Wujud ideal)</b><br />
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nilai_sosial" title="Nilai sosial">nilai-nilai</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Norma_sosial" title="Norma sosial">norma-norma</a>, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Abstrak">abstrak</a>; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat" title="Masyarakat">warga masyarakat</a>. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.</li>
</ul><ul style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><li><b>Aktivitas (tindakan)</b><br />
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan <b>sistem sosial</b>. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Interaksi" title="Interaksi">berinteraksi</a>, mengadakan kontak, serta bergaul dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia">manusia</a> lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konkret&action=edit&redlink=1" title="Konkret (halaman belum tersedia)">konkret</a>, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.</li>
</ul><ul style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><li><b>Artefak (karya)</b><br />
Artefak adalah wujud kebudayaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fisik">fisik</a> yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.</li>
</ul><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.</div><h3 style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Budaya&action=edit&section=6" title="Sunting bagian: Komponen">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Komponen">Komponen</span></h3><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama:</div><ul style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><li><b>Kebudayaan material</b><br />
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.</li>
</ul><ul style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><li><b>Kebudayaan nonmaterial</b><br />
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.</li>
</ul><h2 style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Budaya&action=edit&section=7" title="Sunting bagian: Hubungan Antara Unsur-Unsur Kebudayaan">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Hubungan_Antara_Unsur-Unsur_Kebudayaan">Hubungan Antara Unsur-Unsur Kebudayaan</span></h2><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Komponen-komponen atau unsur-unsur utama dari kebudayaan antara lain:</div><h3 style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Budaya&action=edit&section=8" title="Sunting bagian: Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi)">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Peralatan_dan_perlengkapan_hidup_.28teknologi.29">Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi)</span></h3><div class="thumb tright" style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> <div class="thumbinner" style="width: 202px;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Tjangkollen_door_vrouwen_Karo-Hoogvlakte_TMnr_10010951.jpg&filetimestamp=20091127103453"><img alt="" class="thumbimage" height="152" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/18/COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Tjangkollen_door_vrouwen_Karo-Hoogvlakte_TMnr_10010951.jpg/200px-COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Tjangkollen_door_vrouwen_Karo-Hoogvlakte_TMnr_10010951.jpg" width="200" /></a> <div class="thumbcaption"> <div class="magnify"><a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Tjangkollen_door_vrouwen_Karo-Hoogvlakte_TMnr_10010951.jpg&filetimestamp=20091127103453" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/skins-1.17/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>Teknologi merupakan salah satu komponen kebudayaan.</div></div></div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi">Teknologi</a> menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian.</div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian">pertanian</a> paling sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik), yaitu:</div><ul style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><li>alat-alat produktif</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Senjata">senjata</a></li>
<li>wadah</li>
<li>alat-alat menyalakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Api">api</a></li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Makanan">makanan</a></li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pakaian">pakaian</a></li>
<li>tempat berlindung dan perumahan</li>
<li>alat-alat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Transportasi">transportasi</a></li>
</ul><h3 style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Budaya&action=edit&section=9" title="Sunting bagian: Sistem mata pencaharian">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Sistem_mata_pencaharian">Sistem mata pencaharian</span></h3><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalah-masalah mata pencaharian tradisional saja, di antaranya:</div><ul style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><li><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berburu" title="Berburu">Berburu</a> dan meramu</li>
<li><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Beternak" title="Beternak">Beternak</a></li>
<li>Bercocok tanam di <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ladang&action=edit&redlink=1" title="Ladang (halaman belum tersedia)">ladang</a></li>
<li>Menangkap <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan">ikan</a></li>
</ul><h3 style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Budaya&action=edit&section=10" title="Sunting bagian: Sistem kekerabatan dan organisasi sosial">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Sistem_kekerabatan_dan_organisasi_sosial">Sistem kekerabatan dan organisasi sosial</span></h3><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial. <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Meyer_Fortes&action=edit&redlink=1" title="Meyer Fortes (halaman belum tersedia)">Meyer Fortes</a> mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat">masyarakat</a> dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan. Kekerabatan adalah unit-unit <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sosial">sosial</a> yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan seterusnya. Dalam kajian <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sosiologi">sosiologi</a>-<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Antropologi">antropologi</a>, ada beberapa macam kelompok kekerabatan dari yang jumlahnya relatif kecil hingga besar seperti <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keluarga_ambilineal&action=edit&redlink=1" title="Keluarga ambilineal (halaman belum tersedia)">keluarga ambilineal</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Marga" title="Marga">klan</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fatri&action=edit&redlink=1" title="Fatri (halaman belum tersedia)">fatri</a>, dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Paroh_masyarakat&action=edit&redlink=1" title="Paroh masyarakat (halaman belum tersedia)">paroh masyarakat</a>. Di masyarakat umum kita juga mengenal kelompok kekerabatan lain seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga_inti">keluarga inti</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keluarga_luas&action=edit&redlink=1" title="Keluarga luas (halaman belum tersedia)">keluarga luas</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keluarga_bilateral&action=edit&redlink=1" title="Keluarga bilateral (halaman belum tersedia)">keluarga bilateral</a>, dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keluarga_unilateral&action=edit&redlink=1" title="Keluarga unilateral (halaman belum tersedia)">keluarga unilateral</a>.</div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum">hukum</a>, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Negara">negara</a>. Sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Makhluk">makhluk</a> yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi" title="Organisasi">organisasi sosial</a> untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.</div><h3 style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Budaya&action=edit&section=11" title="Sunting bagian: Bahasa">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Bahasa">Bahasa</span></h3><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa">Bahasa</a> adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi" title="Komunikasi">berkomunikasi</a> atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.</div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi" title="Komunikasi">berkomunikasi</a>, dan alat untuk mengadakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Integrasi_sosial" title="Integrasi
sosial">integrasi</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Adaptasi">adaptasi</a> sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Seni">seni</a> (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_pengetahuan" title="Ilmu pengetahuan">ilmu pengetahuan</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi">teknologi</a>.</div><h3 style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Budaya&action=edit&section=12" title="Sunting bagian: Kesenian">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Kesenian">Kesenian</span></h3><div class="thumb tright" style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> <div class="thumbinner" style="width: 202px;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:%C3%84gyptischer_Maler_um_1400_v._Chr._001.jpg&filetimestamp=20071118204528"><img alt="" class="thumbimage" height="166" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/aa/%C3%84gyptischer_Maler_um_1400_v._Chr._001.jpg/200px-%C3%84gyptischer_Maler_um_1400_v._Chr._001.jpg" width="200" /></a> <div class="thumbcaption"> <div class="magnify"><a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:%C3%84gyptischer_Maler_um_1400_v._Chr._001.jpg&filetimestamp=20071118204528" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/skins-1.17/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>Karya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Seni">seni</a> dari peradaban <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mesir_kuno" title="Mesir kuno">Mesir kuno</a>.</div></div></div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia">manusia</a> akan keindahan yang dinikmati dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mata">mata</a> ataupun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Telinga">telinga</a>. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.</div><h3 style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Budaya&action=edit&section=13" title="Sunting bagian: Sistem Kepercayaan">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Sistem_Kepercayaan">Sistem Kepercayaan</span></h3><div class="dablink noprint" style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><img alt="!" height="20" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ef/Crystal_Clear_app_xmag.png/20px-Crystal_Clear_app_xmag.png" width="20" />Artikel utama untuk bagian ini adalah: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama" title="Agama">Agama</a></div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia">manusia</a> dalam menguasai dan mengungkap rahasia-rahasia alam sangat terbatas. Secara bersamaan, muncul keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari sistem <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Alam_semesta" title="Alam semesta">jagad raya</a> ini, yang juga mengendalikan manusia sebagai salah satu bagian jagad raya. Sehubungan dengan itu, baik secara individual maupun hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama" title="Agama">religi</a> atau sistem kepercayaan kepada penguasa alam semesta.</div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Agama dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan kebudayaan. Agama (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggris">bahasa Inggris</a>: <i>Religion</i>, yang berasar dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latin">bahasa Latin</a> <i>religare</i>, yang berarti "menambatkan"), adalah sebuah unsur kebudayaan yang penting dalam sejarah umat manusia. <i>Dictionary of Philosophy and Religion</i> (Kamus Filosofi dan Agama) mendefinisikan Agama sebagai berikut:</div><blockquote style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> ... sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama untuk beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang terkait dengan sikap yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan kebahagiaan sejati.<sup class="reference" id="cite_ref-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya#cite_note-2">[3]</a></sup><br />
</blockquote><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti "10 Firman" dalam agama Kristen atau "5 rukun Islam" dalam agama Islam. Kadang-kadang agama dilibatkan dalam sistem pemerintahan, seperti misalnya dalam sistem <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Teokrasi">teokrasi</a>. Agama juga memengaruhi kesenian.</div><h4 style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Budaya&action=edit&section=14" title="Sunting bagian: Agama Samawi">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Agama_Samawi">Agama Samawi</span></h4><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Tiga agama besar, Yahudi, Kristen dan Islam, sering dikelompokkan sebagai <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Samawi" title="Agama Samawi">agama Samawi</a><sup class="reference" id="cite_ref-3"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya#cite_note-3">[4]</a></sup> atau agama Abrahamik.<sup class="reference" id="cite_ref-4"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya#cite_note-4">[5]</a></sup> Ketiga agama tersebut memiliki sejumlah tradisi yang sama namun juga perbedaan-perbedaan yang mendasar dalam inti ajarannya. Ketiganya telah memberikan pengaruh yang besar dalam kebudayaan manusia di berbagai belahan dunia.</div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Yahudi" title="Agama
Yahudi">Yahudi</a> adalah salah satu agama, yang jika tidak disebut sebagai yang pertama, adalah agama <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Monotheisme" title="Monotheisme">monotheistik</a> dan salah satu agama tertua yang masih ada sampai sekarang. Terdapat nilai-nilai dan sejarah umat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yahudi">Yahudi</a> yang juga direferensikan dalam agama Abrahamik lainnya, seperti <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kristen" title="Kristen">Kristen</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Islam">Islam</a>. Saat ini umat Yahudi berjumlah lebih dari 13 juta jiwa.<sup class="reference" id="cite_ref-JPPI2007_5-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya#cite_note-JPPI2007-5">[6]</a></sup></div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kristen" title="Kristen">Kristen</a> (<a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Protestan" title="Protestan">Protestan</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Katolik">Katolik</a>) adalah agama yang banyak mengubah wajah kebudayaan Eropa dalam 1.700 tahun terakhir. Pemikiran para filsuf modern pun banyak terpengaruh oleh para filsuf <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kristen" title="Kristen">Kristen</a> semacam <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/St._Thomas_Aquinas" title="St. Thomas Aquinas">St. Thomas Aquinas</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Desiderius_Erasmus" title="Desiderius Erasmus">Erasmus</a>. Saat ini diperkirakan terdapat antara 1,5 s.d. 2,1 milyar pemeluk agama Kristen di seluruh dunia.<sup class="reference" id="cite_ref-Adherents.com_Christians_6-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya#cite_note-Adherents.com_Christians-6">[7]</a></sup></div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Islam">Islam</a> memiliki nilai-nilai dan norma agama yang banyak memengaruhi kebudayaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Timur_Tengah">Timur Tengah</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Afrika_Utara">Afrika Utara</a>, dan sebagian wilayah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggara">Asia Tenggara</a>. Saat ini terdapat lebih dari 1,5 milyar pemeluk agama Islam di dunia.<sup class="reference" id="cite_ref-7"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya#cite_note-7">[8]</a></sup></div><h4 style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Budaya&action=edit&section=15" title="Sunting bagian: Agama dan filsafat dari Timur">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Agama_dan_filsafat_dari_Timur">Agama dan filsafat dari Timur</span></h4><div class="thumb tleft" style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> <div class="thumbinner" style="width: 112px;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Agni_god_of_fire.jpg&filetimestamp=20060308000722"><img alt="" class="thumbimage" height="165" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/fe/Agni_god_of_fire.jpg/110px-Agni_god_of_fire.jpg" width="110" /></a> <div class="thumbcaption"> <div class="magnify"><a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Agni_god_of_fire.jpg&filetimestamp=20060308000722" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/skins-1.17/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agni">Agni</a>, dewa api agama <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hindu" title="Hindu">Hindu</a></div></div></div><div class="dablink noprint" style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><img alt="!" height="20" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ef/Crystal_Clear_app_xmag.png/20px-Crystal_Clear_app_xmag.png" width="20" />Artikel utama untuk bagian ini adalah: <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Agama_dari_timur&action=edit&redlink=1" title="Agama dari timur (halaman belum tersedia)">Agama dari timur</a> dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Filosofi_Timur&action=edit&redlink=1" title="Filosofi Timur (halaman belum tersedia)">Filosofi Timur</a></div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Agama dan filosofi seringkali saling terkait satu sama lain pada kebudayaan Asia. Agama dan filosofi di Asia kebanyakan berasal dari India dan China, dan menyebar di sepanjang benua Asia melalui difusi kebudayaan dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Migrasi">migrasi</a>.</div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hinduisme" title="Hinduisme">Hinduisme</a> adalah sumber dari <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buddhisme" title="Buddhisme">Buddhisme</a>, cabang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mahayana" title="Mahayana">Mahāyāna</a> yang menyebar di sepanjang utara dan timur <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/India">India</a> sampai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tibet">Tibet</a>, China, Mongolia, Jepang dan Korea dan China selatan sampai Vietnam. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Theravada" title="Theravada">Theravāda</a> Buddhisme menyebar di sekitar <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggara">Asia Tenggara</a>, termasuk Sri Lanka, bagian barat laut China, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Thailand.</div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Agama <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hindu" title="Hindu">Hindu</a> dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/India">India</a>, mengajarkan pentingnya elemen nonmateri sementara sebuah pemikiran India lainnya, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Carvaka&action=edit&redlink=1" title="Carvaka (halaman belum tersedia)">Carvaka</a>, menekankan untuk mencari kenikmatan di dunia.</div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Konghucu dan Taoisme, dua filosofi yang berasal dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cina">Cina</a>, memengaruhi baik religi, seni, politik, maupun tradisi filosofi di seluruh Asia.</div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Pada abad ke-20, di kedua negara berpenduduk paling padat se-Asia, dua aliran filosofi politik tercipta. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mahatma_Gandhi">Mahatma Gandhi</a> memberikan pengertian baru tentang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ahimsa">Ahimsa</a>, inti dari kepercayaan Hindu maupun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jainisme" title="Jainisme">Jaina</a>, dan memberikan definisi baru tentang konsep antikekerasan dan antiperang. Pada periode yang sama, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Maoisme" title="Maoisme">filosofi</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Komunisme">komunisme</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mao_Zedong">Mao Zedong</a> menjadi sistem kepercayaan sekuler yang sangat kuat di China.</div><h4 style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Budaya&action=edit&section=16" title="Sunting bagian: Agama tradisional">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Agama_tradisional">Agama tradisional</span></h4><div class="dablink noprint" style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><img alt="!" height="20" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ef/Crystal_Clear_app_xmag.png/20px-Crystal_Clear_app_xmag.png" width="20" />Artikel utama untuk bagian ini adalah: <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Agama_tradisional&action=edit&redlink=1" title="Agama tradisional (halaman belum tersedia)">Agama tradisional</a></div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Agama tradisional, atau kadang-kadang disebut sebagai "agama nenek moyang", dianut oleh sebagian suku pedalaman di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asia">Asia</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Afrika">Afrika</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Benua_Amerika" title="Benua Amerika">Amerika</a>. Pengaruh bereka cukup besar; mungkin bisa dianggap telah menyerap kedalam kebudayaan atau bahkan menjadi agama negara, seperti misalnya agama <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Shinto">Shinto</a>. Seperti kebanyakan agama lainnya, agama tradisional menjawab kebutuhan rohani manusia akan ketentraman hati di saat bermasalah, tertimpa musibah, tertimpa musibah dan menyediakan ritual yang ditujukan untuk kebahagiaan manusia itu sendiri.</div><h4 style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Budaya&action=edit&section=17" title="Sunting bagian: "American Dream"">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id=".22American_Dream.22">"American Dream"</span></h4><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=American_Dream&action=edit&redlink=1" title="American Dream (halaman belum tersedia)">American Dream</a>, atau "mimpi orang Amerika" dalam bahasa Indonesia, adalah sebuah kepercayaan, yang dipercayai oleh banyak orang di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikat">Amerika Serikat</a>. Mereka percaya, melalui kerja keras, pengorbanan, dan kebulatan tekad, tanpa memedulikan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Status_sosial&action=edit&redlink=1" title="Status sosial (halaman belum tersedia)">status sosial</a>, seseorang dapat mendapatkan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mobilitas_sosial" title="Mobilitas
sosial">kehidupan yang lebih baik</a>. <sup class="reference" id="cite_ref-8"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya#cite_note-8">[9]</a></sup> Gagasan ini berakar dari sebuah keyakinan bahwa Amerika Serikat adalah sebuah "<a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kota_di_atas_bukit&action=edit&redlink=1" title="Kota di atas bukit (halaman belum tersedia)">kota di atas bukit</a>" (atau <i>city upon a hill"</i>), "cahaya untuk negara-negara" (<i>"a light unto the nations"</i>),<sup class="reference" id="cite_ref-9"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya#cite_note-9">[10]</a></sup> yang memiliki nilai dan kekayaan yang telah ada sejak kedatangan para penjelajah Eropa sampai generasi berikutnya.</div><h4 style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Budaya&action=edit&section=18" title="Sunting bagian: Pernikahan">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Pernikahan">Pernikahan</span></h4><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Agama sering kali memengaruhi pernikahan dan perilaku seksual. Kebanyakan gereja Kristen memberikan pemberkatan kepada pasangan yang menikah; gereja biasanya memasukkan acara pengucapan janji pernikahan di hadapan tamu, sebagai bukti bahwa komunitas tersebut menerima pernikahan mereka. Umat Kristen juga melihat hubungan antara Yesus Kristus dengan gerejanya. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gereja_Katolik_Roma">Gereja Katolik Roma</a> mempercayai bahwa sebuah perceraian adalah salah, dan orang yang bercerai tidak dapat dinikahkan kembali di gereja. Sementara Agama Islam memandang pernikahan sebagai suatu kewajiban. Islam menganjurkan untuk tidak melakukan perceraian, namun memperbolehkannya.</div><h3 style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Budaya&action=edit&section=19" title="Sunting bagian: Sistem ilmu dan pengetahuan">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Sistem_ilmu_dan_pengetahuan">Sistem ilmu dan pengetahuan</span></h3><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan">Pengetahuan</a> dimiliki oleh semua suku bangsa di dunia. Mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, intuisi, wahyu, dan berpikir menurut logika, atau percobaan-percobaan yang bersifat empiris (<i>trial and error</i>).</div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Sistem pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi:</div><ul style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><li>pengetahuan tentang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Alam">alam</a></li>
<li>pengetahuan tentang <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuh-tumbuhan" title="Tumbuh-tumbuhan">tumbuh-tumbuhan</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hewan">hewan</a> di sekitarnya</li>
<li>pengetahuan tentang tubuh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia">manusia</a>, pengetahuan tentang sifat dan tingkah laku sesama manusia</li>
<li>pengetahuan tentang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ruang">ruang</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Waktu">waktu</a></li>
</ul><h2 style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Budaya&action=edit&section=20" title="Sunting bagian: Perubahan sosial budaya">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Perubahan_sosial_budaya">Perubahan sosial budaya</span></h2><div class="dablink noprint" style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><img alt="!" height="20" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ef/Crystal_Clear_app_xmag.png/20px-Crystal_Clear_app_xmag.png" width="20" />Artikel utama untuk bagian ini adalah: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial_budaya">Perubahan sosial budaya</a></div><div class="thumb tright" style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> <div class="thumbinner" style="width: 202px;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Indig2.jpg&filetimestamp=20060110221523"><img alt="" class="thumbimage" height="196" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f5/Indig2.jpg/200px-Indig2.jpg" width="200" /></a> <div class="thumbcaption"> <div class="magnify"><a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Indig2.jpg&filetimestamp=20060110221523" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/skins-1.17/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>Perubahan sosial budaya dapat terjadi bila sebuah kebudayaan melakukan kontak dengan kebudayaan asing.</div></div></div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. <b>Hirschman</b> mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.</div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Ada tiga faktor yang dapat memengaruhi perubahan sosial:</div><ol style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><li>tekanan kerja dalam masyarakat</li>
<li>keefektifan komunikasi</li>
<li>perubahan lingkungan alam.<sup class="reference" id="cite_ref-10"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya#cite_note-10">[11]</a></sup></li>
</ol><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_es">zaman es</a> berujung pada ditemukannya sistem <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian">pertanian</a>, dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan.</div><h2 style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Budaya&action=edit&section=21" title="Sunting bagian: Penetrasi kebudayaan">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Penetrasi_kebudayaan">Penetrasi kebudayaan</span></h2><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Yang dimaksud dengan penetrasi kebudayaan adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Penetrasi kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara:</div><dl style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><dt><b>Penetrasi damai <i>(penetration pasifique)</i></b></dt>
<dd>Masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Misalnya, masuknya pengaruh kebudayaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Nusantara_pada_era_kerajaan_Hindu-Buddha" title="Sejarah Nusantara pada era kerajaan Hindu-Buddha">Hindu</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Islam_di_Indonesia#Sejarah_masuknya_Islam" title="Islam di Indonesia">Islam</a> ke Indonesia<sup class="noprint
Inline-Template"><span style="white-space: nowrap;" title="Kalimat yang diikuti tag ini membutuhkan
rujukan.">[<i><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Mengutip_sumber" title="Wikipedia:Mengutip sumber">rujukan?</a></i>]</span></sup>. Penerimaan kedua macam kebudayaan tersebut tidak mengakibatkan konflik, tetapi memperkaya khasanah budaya masyarakat setempat. Pengaruh kedua kebudayaan ini pun tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur asli budaya masyarakat.
Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilkan <i>Akulturasi</i>, <i>Asimilasi</i>, atau <i>Sintesis</i>. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akulturasi">Akulturasi</a> adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Contohnya, bentuk bangunan Candi Borobudur yang merupakan perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia dan kebudayaan India. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asimilasi_%28sosial%29" title="Asimilasi (sosial)">Asimilasi</a> adalah bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru. Sedangkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sintesis">Sintesis</a> adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli.</dd></dl><dl style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><dt><b>Penetrasi kekerasan <i>(penetration violante)</i></b></dt>
<dd>Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak. Contohnya, masuknya kebudayaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dunia_Barat" title="Dunia Barat">Barat</a> ke Indonesia pada zaman penjajahan disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan dalam masyarakat<sup class="noprint Inline-Template"><span style="white-space: nowrap;" title="Kalimat yang
diikuti tag ini membutuhkan rujukan.">[<i><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Mengutip_sumber" title="Wikipedia:Mengutip sumber">rujukan?</a></i>]</span></sup>. Wujud budaya dunia barat antara lain adalah budaya dari Belanda yang menjajah selama 350 tahun lamanya. Budaya warisan Belanda masih melekat di Indonesia antara lain pada sistem pemerintahan Indonesia.</dd></dl><h2 style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Budaya&action=edit&section=22" title="Sunting bagian: Cara pandang terhadap kebudayaan">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Cara_pandang_terhadap_kebudayaan">Cara pandang terhadap kebudayaan</span></h2><h3 style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Budaya&action=edit&section=23" title="Sunting bagian: Kebudayaan sebagai peradaban">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Kebudayaan_sebagai_peradaban">Kebudayaan sebagai peradaban</span></h3><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Saat ini, kebanyakan orang memahami gagasan "budaya" yang dikembangkan di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Eropa">Eropa</a> pada abad ke-18 dan awal abad ke-19. Gagasan tentang "budaya" ini merefleksikan adanya ketidakseimbangan antara kekuatan Eropa dan kekuatan daerah-daerah yang dijajahnya. Mereka menganggap 'kebudayaan' sebagai "peradaban" sebagai lawan kata dari "<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Alam">alam</a>". Menurut cara pikir ini, kebudayaan satu dengan kebudayaan lain dapat diperbandingkan; salah satu kebudayaan pasti lebih tinggi dari kebudayaan lainnya.</div><div class="thumb tleft" style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> <div class="thumbinner" style="width: 152px;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Degas-_La_classe_de_danse_1874.jpg&filetimestamp=20060408034339"><img alt="" class="thumbimage" height="170" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/d3/Degas-_La_classe_de_danse_1874.jpg/150px-Degas-_La_classe_de_danse_1874.jpg" width="150" /></a> <div class="thumbcaption"> <div class="magnify"><a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Degas-_La_classe_de_danse_1874.jpg&filetimestamp=20060408034339" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/skins-1.17/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>Artefak tentang "kebudayaan tingkat tinggi" (<i>High Culture</i>) oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Edgar_Degas">Edgar Degas</a>.</div></div></div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Pada prakteknya, kata <i>kebudayaan</i> merujuk pada benda-benda dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aktivitas&action=edit&redlink=1" title="Aktivitas (halaman belum tersedia)">aktivitas</a> yang "elit" seperti misalnya memakai <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Baju" title="Baju">baju</a> yang berkelas, <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Seni" title="Seni">fine art</a></i>, atau mendengarkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Musik_klasik">musik klasik</a>, sementara kata <i>berkebudayaan</i> digunakan untuk menggambarkan orang yang mengetahui, dan mengambil bagian, dari aktivitas-aktivitas di atas. Sebagai contoh, jika seseorang berpendendapat bahwa musik klasik adalah musik yang "berkelas", elit, dan bercita rasa seni, sementara musik tradisional dianggap sebagai musik yang kampungan dan ketinggalan zaman, maka timbul anggapan bahwa ia adalah orang yang sudah "berkebudayaan".</div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Orang yang menggunakan kata "kebudayaan" dengan cara ini tidak percaya ada kebudayaan lain yang eksis; mereka percaya bahwa kebudayaan hanya ada satu dan menjadi tolak ukur norma dan nilai di seluruh dunia. Menurut cara pandang ini, seseorang yang memiliki kebiasaan yang berbeda dengan mereka yang "berkebudayaan" disebut sebagai orang yang "tidak berkebudayaan"; bukan sebagai orang "dari kebudayaan yang lain." Orang yang "tidak berkebudayaan" dikatakan lebih "alam," dan para pengamat seringkali mempertahankan elemen dari <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kebudayaan_tingkat_tinggi&action=edit&redlink=1" title="Kebudayaan tingkat tinggi (halaman belum tersedia)">kebudayaan tingkat tinggi</a> (<i>high culture</i>) untuk menekan pemikiran "<a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Manusia_alami&action=edit&redlink=1" title="Manusia alami (halaman belum tersedia)">manusia alami</a>" (<i>human nature</i>)</div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Sejak abad ke-18, beberapa kritik sosial telah menerima adanya perbedaan antara berkebudayaan dan tidak berkebudayaan, tetapi perbandingan itu -berkebudayaan dan tidak berkebudayaan- dapat menekan interpretasi perbaikan dan interpretasi pengalaman sebagai perkembangan yang merusak dan "tidak alami" yang mengaburkan dan menyimpangkan sifat dasar manusia. Dalam hal ini, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Musik_tradisional">musik tradisional</a> (yang diciptakan oleh masyarakat kelas pekerja) dianggap mengekspresikan "jalan hidup yang alami" (<i>natural way of life</i>), dan musik klasik sebagai suatu kemunduran dan kemerosotan.</div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Saat ini kebanyak ilmuwan sosial menolak untuk memperbandingkan antara kebudayaan dengan alam dan konsep <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Monadik&action=edit&redlink=1" title="Monadik (halaman belum tersedia)">monadik</a> yang pernah berlaku. Mereka menganggap bahwa kebudayaan yang sebelumnya dianggap "tidak elit" dan "kebudayaan elit" adalah sama - masing-masing masyarakat memiliki kebudayaan yang tidak dapat diperbandingkan. Pengamat sosial membedakan beberapa kebudayaan sebagai <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kultur_populer&action=edit&redlink=1" title="Kultur populer (halaman belum tersedia)">kultur populer</a> (<i>popular culture</i>) atau <i>pop kultur</i>, yang berarti barang atau aktivitas yang diproduksi dan dikonsumsi oleh banyak orang.</div><h3 style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Budaya&action=edit&section=24" title="Sunting bagian: Kebudayaan sebagai "sudut pandang
umum"">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Kebudayaan_sebagai_.22sudut_pandang_umum.22">Kebudayaan sebagai "sudut pandang umum"</span></h3><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Selama <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Romantisisme" title="Romantisisme">Era Romantis</a>, para cendekiawan di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jerman">Jerman</a>, khususnya mereka yang peduli terhadap gerakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme">nasionalisme</a> - seperti misalnya perjuangan nasionalis untuk menyatukan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jerman">Jerman</a>, dan perjuangan nasionalis dari etnis minoritas melawan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Austria-Hongaria" title="Austria-Hongaria">Kekaisaran Austria-Hongaria</a> - mengembangkan sebuah gagasan kebudayaan dalam "sudut pandang umum". Pemikiran ini menganggap suatu <strong class="selflink">budaya</strong> dengan budaya lainnya memiliki perbedaan dan kekhasan masing-masing. Karenanya, budaya tidak dapat diperbandingkan. Meskipun begitu, gagasan ini masih mengakui adanya pemisahan antara "berkebudayaan" dengan "tidak berkebudayaan" atau kebudayaan "primitif."</div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Pada akhir abad ke-19, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Antropologi" title="Antropologi">para ahli antropologi</a> telah memakai kata <i>kebudayaan</i> dengan definisi yang lebih luas. Bertolak dari teori <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Evolusi">evolusi</a>, mereka mengasumsikan bahwa setiap manusia tumbuh dan berevolusi bersama, dan dari evolusi itulah tercipta kebudayaan.</div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Pada tahun 50-an, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Subkebudayaan" title="Subkebudayaan">subkebudayaan</a> - kelompok dengan perilaku yang sedikit berbeda dari kebudayaan induknya - mulai dijadikan subyek penelitian oleh para ahli <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sosiologi">sosiologi</a>. Pada abad ini pula, terjadi popularisasi ide <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kebudayaan_perusahaan&action=edit&redlink=1" title="Kebudayaan perusahaan (halaman belum tersedia)">kebudayaan perusahaan</a> - perbedaan dan bakat dalam konteks pekerja <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi">organisasi</a> atau tempat bekerja.</div><h3 style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Budaya&action=edit&section=25" title="Sunting bagian: Kebudayaan sebagai mekanisme stabilisasi">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Kebudayaan_sebagai_mekanisme_stabilisasi">Kebudayaan sebagai mekanisme stabilisasi</span></h3><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Teori-teori yang ada saat ini menganggap bahwa (suatu) kebudayaan adalah sebuah <i>produk</i> dari stabilisasi yang melekat dalam tekanan evolusi menuju kebersamaan dan kesadaran bersama dalam suatu masyarakat, atau biasa disebut dengan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tribalisme&action=edit&redlink=1" title="Tribalisme (halaman belum tersedia)">tribalisme</a>.</div><h2 style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Budaya&action=edit&section=26" title="Sunting bagian: Kebudayaan di antara masyarakat">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Kebudayaan_di_antara_masyarakat">Kebudayaan di antara masyarakat</span></h2><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sub-kebudayaan" title="Sub-kebudayaan">sub-kebudayaan</a> (atau biasa disebut <i>sub-kultur</i>), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Umur">umur</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ras">ras</a>, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_bangsa" title="Suku bangsa">etnisitas</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kelas_sosial" title="Kelas sosial">kelas</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Estetika" title="Estetika">aesthetik</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama">agama</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pekerjaan">pekerjaan</a>, pandangan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Politik">politik</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gender_%28sosial%29" title="Gender
(sosial)">gender</a>,</div><div style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Ada beberapa cara yang dilakukan masyarakat ketika berhadapan dengan imigran dan kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan asli. Cara yang dipilih masyarakat tergantung pada seberapa besar perbedaan kebudayaan induk dengan kebudayaan minoritas, seberapa banyak imigran yang datang, watak dari penduduk asli, keefektifan dan keintensifan komunikasi antar budaya, dan tipe pemerintahan yang berkuasa.</div><ul style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><li><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Monokulturalisme" title="Monokulturalisme">Monokulturalisme</a>: Pemerintah mengusahakan terjadinya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asimilasi_%28sosial%29" title="Asimilasi (sosial)">asimilasi</a> kebudayaan sehingga masyarakat yang berbeda kebudayaan menjadi satu dan saling bekerja sama.</li>
</ul><ul style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><li><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Leitkultur&action=edit&redlink=1" title="Leitkultur (halaman belum tersedia)">Leitkultur</a> (kebudayaan inti): Sebuah model yang dikembangkan oleh <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bassam_Tibi&action=edit&redlink=1" title="Bassam Tibi (halaman belum tersedia)">Bassam Tibi</a> di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jerman">Jerman</a>. Dalam Leitkultur, kelompok minoritas dapat menjaga dan mengembangkan kebudayaannya sendiri, tanpa bertentangan dengan kebudayaan induk yang ada dalam masyarakat asli.</li>
</ul><ul style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><li><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Melting_Pot&action=edit&redlink=1" title="Melting Pot (halaman belum tersedia)">Melting Pot</a>: Kebudayaan imigran/asing berbaur dan bergabung dengan kebudayaan asli tanpa campur tangan pemerintah.</li>
</ul><ul style="background-color: black; color: magenta; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Multikulturalisme">Multikulturalisme</a>: Sebuah kebijakan yang mengharuskan imigran dan kelompok minoritas untuk menjaga kebudayaan mereka masing-masing dan berinteraksi secara damai dengan kebudayaan induk.</li>
</ul>isnawatihttp://www.blogger.com/profile/06270336866200644767noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-973704882598102752.post-48268495501076119742011-03-13T21:14:00.000-07:002011-03-13T21:14:34.362-07:00INFO KESEHATAN<div class="summsec"><h2>TIDUR</h2><div class="summ1"><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/337-saat-tidur.html" title="Apa yang Terjadi Saat Kita Tidur?"><img alt="Apa yang
Terjadi Saat Kita Tidur?" border="0" height="90" src="http://kesehatan.i.kumpulan.info/tidur-nyenyak-t.jpg" width="120" /></a><h3><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/337-saat-tidur.html" title="Apa yang Terjadi Saat Kita Tidur?">Apa yang Terjadi Saat Kita Tidur?</a></h3>Sebagai salah satu rutinitas dalam keseharian kita, tidur memang menjadi hal yang biasa kita lakukan. Pada malam hari, rasa kantuk yang dihasilkan hormon melatonin menjadi penanda bahwa tubuh butuh istirahat dengan tidur. Anda pergi ke tempat tidur, merebahkan diri dan tanpa sadar Anda telah tertidur. Keesokan harinya, pada saat terbangun Anda mungkin tidak ingat berapa lama persisnya Anda telah terlelap. Anda mungkin masih teringat dengan mimpi indah semalam. Pernahkah Anda bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi pada saat kita tidur?<br />
<span class="md">» Selengkapnya: </span><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/337-saat-tidur.html" title="Apa yang Terjadi Saat Kita Tidur?">Apa yang Terjadi Saat Kita Tidur?</a></div><div class="summ2">Info <b>Tidur</b> lainnya:<ul><li><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/89-tidur-nyenyak-di-malam-hari.html" title="Tidur Nyenyak di Malam Hari">Tidur Nyenyak di Malam Hari</a></li>
</ul></div></div><div class="summsec"><h2>PENYAKIT</h2><div class="summ1"><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/307-demam-berdarah-dbd-tifus.html" title="Demam Berdarah atau Tifus?"><img alt="Demam
Berdarah atau Tifus?" border="0" height="90" src="http://kesehatan.i.kumpulan.info/dbd-tifus-t.jpg" width="120" /></a><h3><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/307-demam-berdarah-dbd-tifus.html" title="Demam Berdarah atau Tifus?">Demam Berdarah atau Tifus?</a></h3>Gejala penyakit demam berdarah atau DBD dan tifus memiliki beberapa kesamaan. Kedua penyakit ini ditandai dengan demam yang cukup tinggi sehingga mengganggu aktivitas penderitanya. Jika salah mengetahui jenis penyakit yang diderita bisa mengakibatkan kesalahan penanganan pada penderita, bahkan dapat menyebabkan kematian. Apa saja perbedaan antara penyakit demam berdarah dan tifus?<br />
<span class="md">» Selengkapnya: </span><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/307-demam-berdarah-dbd-tifus.html" title="Demam Berdarah atau Tifus?">Demam Berdarah atau Tifus?</a></div><div class="summ2">Info <b>Penyakit</b> lainnya:<ul><li><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/304-flu-pilek-influenza.html" title="Melindungi Diri dari Flu">Melindungi Diri dari Flu</a></li>
<li><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/299-angin-duduk-angina.html" title="Apa itu Angin Duduk atau Angina?">Apa itu Angin Duduk atau Angina?</a></li>
<li><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/297-menghindari-migrain.html" title="Menghindari Migrain">Menghindari Migrain</a></li>
<li><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/286-penyebab-batuk.html" title="Jangan Abaikan Batuk">Jangan Abaikan Batuk</a></li>
</ul></div></div><div class="summsec"><h2>MAKANAN</h2><div class="summ1"><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/208-awali-hari-dengan-sarapan.html" title="Awali Hari dengan Sarapan"><img alt="Awali Hari
dengan Sarapan" border="0" height="90" src="http://kesehatan.i.kumpulan.info/sarapan-t.jpg" width="120" /></a><h3><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/208-awali-hari-dengan-sarapan.html" title="Awali Hari dengan Sarapan">Awali Hari dengan Sarapan</a></h3>Pagi hari yang sibuk adalah hal biasa yang dialami oleh para karyawan khususnya di daerah perkotaan. Lalu lintas yang macet membuat sedikit waktu adalah hal berharga agar tidak terlambat sampai di kantor. Akibatnya, karena tergesa-gesa, banyak orang yang pergi ke kantor tanpa sarapan. Ada beberapa alasan mengapa seseorang tidak memulai harinya dengan sarapan. Atau ada juga yang menganggap makan pagi atau sarapan kurang penting, bahkan merupakan salah satu cara untuk mengurangi berat badan dengan mengurangi masuknya makanan di pagi hari. Sebenarnya, apakah memang penting untuk mengawali hari dengan sarapan? Bagaimana menyiasati agar Anda dapat secara rutin melakukan sarapan? Apa menu sarapan yang sehat untuk tubuh?<br />
<span class="md">» Selengkapnya: </span><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/208-awali-hari-dengan-sarapan.html" title="Awali Hari dengan Sarapan">Awali Hari dengan Sarapan</a></div><div class="summ2">Info <b>Makanan</b> lainnya:<ul><li><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/180-makan-gula-secara-seimbang.html" title="Konsumsi Gula Secara Seimbang">Konsumsi Gula Secara Seimbang</a></li>
<li><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/161-cokelat-membuat-hidup-lebih-sehat.html" title="Coklat Membuat Hidup Lebih Sehat">Coklat Membuat Hidup Lebih Sehat</a></li>
</ul></div></div><div class="summsec"><h2>GAYA HIDUP</h2><div class="summ1"><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/309-vegetarian.html" title="Siapkah jadi Vegetarian?"><img alt="Siapkah
jadi Vegetarian?" border="0" height="90" src="http://kesehatan.i.kumpulan.info/vegetarian-t.jpg" width="120" /></a><h3><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/309-vegetarian.html" title="Siapkah jadi Vegetarian?">Siapkah jadi Vegetarian?</a></h3>Karena alasan untuk kesehatan, kecantikan, cinta kepada binatang, dan mengurangi pemanasan global, membuat orang akhirnya mengurangi atau sama sekali tidak mengkonsumsi daging hewan dan produk olahannya. Orang seperti ini biasa disebut dengan vegetarian. Tetapi, tahukah Anda bahwa ada beberapa tipe vegetarian berdasarkan apa yang dikonsumsinya? Apa saja manfaat dan kesulitan yang ada untuk menjalani pola makan seperti ini?<br />
<span class="md">» Selengkapnya: </span><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/309-vegetarian.html" title="Siapkah jadi Vegetarian?">Siapkah jadi Vegetarian?</a></div><div class="summ2">Info <b>Gaya Hidup</b> lainnya:<ul><li><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/255-mengapa-berhenti-rokok.html" title="Mengapa Berhenti Merokok?">Mengapa Berhenti Merokok?</a></li>
</ul></div></div><div class="summsec"><h2>GAYA HIDUP SEHAT</h2><div class="summ1"><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/290-melatih-otak-untuk-pertajam-daya-ingat.html" title="Melatih Otak untuk Pertajam Ingatan"><img alt="Melatih Otak
untuk Pertajam Ingatan" border="0" height="90" src="http://kesehatan.i.kumpulan.info/otak-t.jpg" width="120" /></a><h3><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/290-melatih-otak-untuk-pertajam-daya-ingat.html" title="Melatih Otak untuk Pertajam Ingatan">Melatih Otak untuk Pertajam Ingatan</a></h3>Apakah Anda sering lupa saat mencari suatu benda? Misalnya Anda sering lupa meletakkan di mana kunci Anda? Atau lupa hal penting yang harus dilakukan? Lupa password? Nilai ulangan anak Anda buruk karena kesulitan menghafal? Hal ini banyak dialami oleh kita. Akibatnya, semakin banyak waktu dan energi yang dibutuhkan untuk mencari barang, mendapat omelan dari orang lain, atau mendapat hasil yang buruk akibat sifat pelupa tersebut. Daya ingat otak memang akan semakin berkurang seiring bertambahnya usia. Semakin tua umur seseorang biasanya mereka akan semakin pelupa. Tetapi, ini dapat juga menimpa di usia muda. Masalah ini dapat dikurangi dengan cara melatih otak.<br />
<span class="md">» Selengkapnya: </span><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/290-melatih-otak-untuk-pertajam-daya-ingat.html" title="Melatih Otak untuk Pertajam Ingatan">Melatih Otak untuk Pertajam Ingatan</a></div><div class="summ2">Info <b>Gaya Hidup Sehat</b> lainnya:<ul><li><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/230-pilih-jenis-pijatan-yang-cocok.html" title="Pijat Tepat, Badan Segar">Pijat Tepat, Badan Segar</a></li>
<li><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/229-fish-spa-dengan-garra-rufa.html" title="Fish Spa dengan Garra rufa">Fish Spa dengan Garra rufa</a></li>
<li><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/228-mencuci-tangan-anda-dengan-benar.html" title="Cuci Tangan Anda dengan Benar">Cuci Tangan Anda dengan Benar</a></li>
<li><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/226-berpikir-positif-dapat-meningkatkan-kesehatan.html" title="Sikap Optimis dapat Meningkatkan Kesehatan">Sikap Optimis dapat Meningkatkan Kesehatan</a></li>
</ul></div></div><div class="summsec"><h2>PENYAKIT WANITA</h2><div class="summ1"><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/267-penyakit-lupus.html" title="Lupus, Pertarungan Seumur Hidup"><img alt="Lupus,
Pertarungan Seumur Hidup" border="0" height="90" src="http://kesehatan.i.kumpulan.info/lupus-t.jpg" width="120" /></a><h3><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/267-penyakit-lupus.html" title="Lupus, Pertarungan Seumur Hidup">Lupus, Pertarungan Seumur Hidup</a></h3>Lupus yang dibahas kali ini bukanlah nama pemuda yang menjadi tokoh dalam buku-buku cerita remaja yang sempat populer beberapa tahun lalu. Lupus adalah jenis penyakit yang menakutkan. Belum diketahui secara pasti penyebabnya. Hampir seluruh penderita penyakit ini adalah wanita. Walau penderita penyakit ini tidak terlalu banyak, tidak ada salahnya untuk mengetahui penyakit Lupus lebih lanjut.<br />
<span class="md">» Selengkapnya: </span><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/267-penyakit-lupus.html" title="Lupus, Pertarungan Seumur Hidup">Lupus, Pertarungan Seumur Hidup</a></div><div class="summ2">Info <b>Penyakit Wanita</b> lainnya:<ul><li><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/260-mengatasi-kanker-payudara.html" title="Hadapi Kanker Payudara">Hadapi Kanker Payudara</a></li>
<li><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/237-kanker-serviks-leher-rahim-pembunuh-wanita.html" title="Kanker Serviks Pembunuh Banyak Wanita">Kanker Serviks Pembunuh Banyak Wanita</a></li>
<li><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/203-waspada-toksoplasmosis-rubela-herpes-torch-saat-hamil.html" title="Waspadai TORCH Saat Kehamilan">Waspadai TORCH Saat Kehamilan</a></li>
</ul></div></div><div class="summsec"><h2>GENETIK</h2><div class="summ1"><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/240-tes-dna-akurat-dapat-dipercaya.html" title="Tes DNA, Apakah Akurat dan Dapat Dipercaya?"><img alt="Tes DNA, Apakah
Akurat dan Dapat Dipercaya?" border="0" height="90" src="http://kesehatan.i.kumpulan.info/dna-t.jpg" width="120" /></a><h3><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/240-tes-dna-akurat-dapat-dipercaya.html" title="Tes DNA, Apakah Akurat dan Dapat Dipercaya?">Tes DNA, Apakah Akurat dan Dapat Dipercaya?</a></h3>Pernahkah Anda mendengar istilah tes DNA? Mungkin Anda pernah mendengarnya dari lingkungan sekitar Anda, dalam film, berita atau dari gosip selebriti di televisi. Tes DNA atau ADN sampai saat ini merupakan cara yang paling akurat untuk mengetahui jati diri dan identitas seseorang. Apa sebenarnya DNA itu? Apa saja yang diperiksa saat melakukan tes DNA? Bagaimana tes ini bisa mengidentifikasi seseorang?<br />
<span class="md">» Selengkapnya: </span><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/240-tes-dna-akurat-dapat-dipercaya.html" title="Tes DNA, Apakah Akurat dan Dapat Dipercaya?">Tes DNA, Apakah Akurat dan Dapat Dipercaya?</a></div></div><div class="summsec"><h2>MINUMAN</h2><div class="summ1"><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/202-minum-air-membuat-sehat.html" title="Minum Air Membuat Sehat"><img alt="Minum Air
Membuat Sehat" border="0" height="90" src="http://kesehatan.i.kumpulan.info/air-minum-t.jpg" width="120" /></a><h3><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/202-minum-air-membuat-sehat.html" title="Minum Air Membuat Sehat">Minum Air Membuat Sehat</a></h3>Semua orang pasti setuju bahwa air sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup. Air diperlukan oleh tumbuhan sehingga menjadi produsen bagi binatang atau manusia juga sebagai elemen dasar dalam mata rantai kehidupan. Bagi sebagian binatang, selain untuk minum, air juga menjadi tempat tinggal mereka. Tidak mengherankan bahwa bumi diciptakan dengan sebagian besar terdiri dari air. Begitu juga, dengan tubuh kita, 80% terdiri dari air.<br />
<span class="md">» Selengkapnya: </span><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/202-minum-air-membuat-sehat.html" title="Minum Air Membuat Sehat">Minum Air Membuat Sehat</a></div><div class="summ2">Info <b>Minuman</b> lainnya:<ul><li><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/167-kopi-minuman-nikmat.html" title="Kopi, Secangkir Minuman yang Nikmat">Kopi, Secangkir Minuman yang Nikmat</a></li>
<li><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/131-mengenal-susu-dan-manfaat.html" title="Mengenal Susu dan Manfaatnya">Mengenal Susu dan Manfaatnya</a></li>
<li><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/115-manfaat-teh-untuk-tubuh-sehat.html" title="Teh untuk Kesehatan Tubuh">Teh untuk Kesehatan Tubuh</a></li>
<li><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/58-yoghurt-untuk-kesehatan.html" title="Yoghurt Untuk Kesehatan">Yoghurt Untuk Kesehatan</a></li>
</ul></div></div><div class="summsec"><h2>TAMAN</h2><div class="summ1"><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/185-apotek-hidup-tanaman-obat-sehat-cantik.html" title="Apotek Hidup, Tanaman Obat agar Sehat dan Cantik"><img alt="Apotek
Hidup, Tanaman Obat agar Sehat dan Cantik" border="0" height="84.6" src="http://kesehatan.i.kumpulan.info/apotek-hidup-t.jpg" width="120" /></a><h3><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/185-apotek-hidup-tanaman-obat-sehat-cantik.html" title="Apotek Hidup, Tanaman Obat agar Sehat dan Cantik">Apotek Hidup, Tanaman Obat agar Sehat dan Cantik</a></h3>Banyak tanaman bermanfaat untuk penyembuhan dan pengobatan. Kemampuan menyembuhkan dan efek positif dari beberapa tanaman sebagai obat telah lama diketahui jauh sebelum para ilmuwan menemukan berbagai obat-obatan dengan bahan kimia. Anda juga dapat menanam dan menggunakan tanaman obat di rumah Anda sebagai apotek hidup.<br />
<span class="md">» Selengkapnya: </span><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/185-apotek-hidup-tanaman-obat-sehat-cantik.html" title="Apotek Hidup, Tanaman Obat agar Sehat dan Cantik">Apotek Hidup, Tanaman Obat agar Sehat dan Cantik</a></div></div><h2>KESEHATAN TUBUH</h2><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/163-tulang-sehat-bebas-osteoporosis.html" title="Tulang Sehat Bebas Osteoporosis"><img alt="Tulang Sehat
Bebas Osteoporosis" border="0" height="90" src="http://kesehatan.i.kumpulan.info/tulang-t.jpg" width="120" /></a><h3><a href="http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/163-tulang-sehat-bebas-osteoporosis.html" title="Tulang Sehat Bebas Osteoporosis">Tulang Sehat Bebas Osteoporosis</a></h3>Osteoporosis atau penyakit keropos tulang adalah salah satu penyakit yang menimpa tulang karena berkurangnya massa dan kepadatan tulang. Akibat dari osteoporosis adalah tulang-tulang menjadi rapuh dan mudah patah akibat kepadatan tulang berkurang. Tulang sendiri merupakan salah satu bagian penting dari tubuh kita. Tulang merupakan rangka yang menunjang tubuh kita sehingga kita dapat beraktivitas. Dapat dibayangkan bila penunjang tubuh ini rapuh, keropos dan mudah patah, akibatnya adalah rasa sakit pada tulang, gangguan untuk bergerak bahkan menyebabkan kelumpuhan dan cacat permanen. Berikut ini beberapa saran yang dapat Anda terapkan agar tidak mengalami penyakit tulang keropos ini.isnawatihttp://www.blogger.com/profile/06270336866200644767noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-973704882598102752.post-53406109579856896392011-03-13T21:07:00.000-07:002011-03-13T21:07:30.918-07:00FILOSOFIS PENDIDIKAN<div style="color: blue; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i><b>Pendidikan dalam artian yang lebih filosofis berbeda dengan kegiatan pengajaran. Secara sederhana, pendidikan bisa berarti usaha memaknai dan mewujudkan untuk mencapai potensi terbaik kehidupan manusia. Pendidikan lahir dan berkembang secara alami dalam budaya hidup manusia . Kebersamaan mahasiswa dalam kemegahan kampus ITB, sebagai lingkungan pendidikan, berpotensi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan menjadi agen budaya. Pendidikan dilahirkan oleh semangat meningkatkan kualitas hidup. Dalam sejarah budaya kegiatan pendidikan mulai terlembaga kan melalui Academia pertama kali dibentuk oleh Plato (abad 2 SM), dilanjutkan Lycheum oleh Arsistoteles (abad 1 SM) Perguan tinggi besar pertama diselenggarakan di Maroko abad 10, dan Al-Azhar Mesir abad 11. Tradisi Universitas berkembang di Eropa tahun 1300an. Ketika dunia terus berputar dan keseharian tetap berlangsung, manusia tetap mewarnai kemapanan-kemapanan yang sedang terjadi melalui pencapaian pendidikan. Semua terdapat dalam perkembangan zaman. Sebagai sesuatu yang identik dengan karakteristik manusia.<br />
<br />
Mengenai keberlangsungan pendidikan, saat ini sering muncul perdebatan mengenai proses dan hasilnya. Dua hal tersebut adalah hal yang sama pentingnya. Praktek perguruan tinggi sekarang sering dianggap hanya transfer ilmu dan transfer teknologi. Ini berarti, pendidikan hanya berjalan dalam aspek kognitif dan psikomotorik peserta didik. Kemudian, masalah yang muncul pendidikan hanya terasa sebagi beban dan tidak inspiratif. Agar terdapat kesadaran tentang apa yang dipelajari dan dapat terbangun dalam pemahaman, kegiatan pendidikan harus dimulai secara afektif. Inilah yang membuat alumni pendidikan menjadi berkarakter. Banyak filsuf yang fokus membahas pendidikan. Freire misalnya, ia mendefinisikan pendidikan sebagai usaha memanusiakan manusia. Pendidikan membuat seorang manusia memiliki kemampuan kritisan dan kemampuan untuk memahami apa yang ada dalam realitas. Berbeda dengan Freire, Dewey mengannggap pendidikan sebagai proses Transformasi Sosial ke arah yang lebih baik. Pendidikan menurutnya bukanlah tujuan, melainkan perkembangan tanpa akhir, seperti hidup itu sendiri. Pendidikan menurutnya tidak berbicara mengenai angka, melainkan nilai.<br />
<br />
 Di kampus, keinginan berkontribusi sama halnya dengan keinginan-keinganan lain. Dalam hal ini, Asumsi yang dipakai adalah kita berkumpul disini dengan keinginan tertentu. Jika dirasa sebagai pilihan, tentu mungkin adanya penolakan terhadap aktifitas kampus, termasuk karena ingin berkontribusi diluar kampus. Kita telah terbiasa dengan permintaan daya tawar organisasi (baca: doping), yang sangat mengesankan berkegiatan untuk pamrih. Kita tidak menganggapnya sebagai kegiatan yang bercita-cita. Mahasiswa belajar untuk berpandangan jauh kedepan dan mencoba untuk mengajukan sesuatu. Menjadi ’organis’ dalam artian peka pada hal yang terlihat (terjadi) dan menyikapinya secara sehat. Dalam hal ini,mahasiswa adalah intelektual, yang mempertanyakan segala kemapanan yang ada dan mau menguji pengetahuan/ keyakinan yang dipahami. Apa yang perlu dipikirkan selanjutnya mengenai pemikiran seperti ini. Mari kita pertanyakan tentang kesadaran berorganisasi seorang mahasiswa ITB untuk melakukan hal besar dalam mewujudkan nilai-nilai pendidikan. Tentunya dengan asumsi telah terkumpulnya putra-putri terbaik bangsa disini. Itu juga kalau ITB tidak mau ketinggalan sebagai institusi pendidikan yang memegang nilai-nilai pendidikan.<br />
<br />
Kita adalah masyarakat kampus, insan akademis, dalam perguruan tinggi yang bertujuan mengembangkan ilmu pengetahuan. Untuk kehidupan yang lebih baik tentunya. Kita sering dirancukan dengan keprofesian dan ilmu pengetahuan. Sekolah praktis menjadi penyedia tenaga kerja bagi kebutuhan industri. Dengan itu kita harus mengakui tidak peka akan adanya catatan sejarah. Bentuk-bentuk keprofesian selalu berkembang, dan sayangnya harus kita akui peran kita adalah sebagai pengekor. Perkembangan budaya hidup manusia telah mengalami banyak perkembangan, mulai kehidupan sosial dengan agama sebagai sentral, agraris, industri sederhana, industri mesin berat, hingga komputerisasi. Selain sejarah kemajuan peradaban masa lalu, boleh dibilang, kita tidak pernah menjadi yang terdepan. Ironisnya kita bahkan lupa untuk menggali kejayaan masa lalu yang pernah kita capai. Pertimbangan-pertimbangan baru bermunculan mengenai kemungkinan adanya perubahan kegiatan industri. Misalnya melalui analisa dampak lingkungan, dampak sosial terhadap hadirnya sebuah produk, pertimbangan kesiapan masa mendatang, dan lain sebagainya. Dalam era energi baru dan komputerisasi teknologi industri saat ini, entah bangsa mana yang akan mengajukan sesuatu yang akhirnya menciptakan bentuk-bentuk keprofesian. Bangsa kita seperti telah lupa sedang berdiri dimana, apa yang telah dibangun, dan akan menuju kemana. Semoga ini adalah sebuah pengungkapan yang berlebihan dan kenyataannya memang tidak seserius ini. Tapi yang pasti, sekolah seharusnya memberikan hubungan yang dialogis dengan pihak industri mengenai bagaimana kegiatan industri harus berjalan dan bentuk-bentuk keprofesian yang mengikutinya.<br />
<br />
Sebuah fenomena menggambarkan sebuah realitas yang ada, dan kita diminta untuk kritis dalam memahaminya. Dengan segala status keobjektifan dan keilmiahan yang ada pada kita, kita diminta berkapasitas untuk kekritisan tersebut. Akal sehat kita tentu tidak hanya dipakai di ruangan kelas. Akan ada diskusi panjang dalam membahas apa yang terjadi. Sebuah pemikiran dalam kepala akan menjadi diskursus yang pelik yang tak bisa lepas dan terbatasi oleh perangkat hidup manusia saat ini: bahasa. Dan ini tidak menyenangkan. Setidaknya terhasil kebersamaan hidup dalam sebuah kebingungan yang tidak terpedulikan. Banyak orang menyebutnya “dalam prinsip hitam dan putih, kita hidup dalam dunia serba abu-abuâ€. Dan tak ada yang lebih diperlukan selain kesadaran, perhatian penuh, dan tentunya sikap taat asas. Kita tentu tidak ingin dan menjadi bagian dari fenomena tragedy of common yang merupakan kemungkinan kondisi terburuk sebuah sistem. Seorang terpelajar seharusnya mampu menjadi agen budaya dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik, terukur, dan berkelanjutan.<br />
<br />
Dengan terlalu banyak hal yang sudah dipaparkan, mungkin kita perlu merenung sejenak. Untuk kemudian mendefinisikan, mengajukan sesuatu sambil membuka diri, dan mewujudkan iklim yang sehat dalam sebuah kemahasiswaan. Ini sangat penting dalam pembentukan sebuah generasi. Sebuah generasi kritis yang menolak nilai lama yang terasa buruk, dan mampu mengajukan nilai baru yang lebih progresif. Seperti yang dicita-citakan pendidikan: mewujudkan kehidupan manusia yang lebih indah dan bermartabat. Dalam paradigma kemiskinan misalnya, kita tentu tidak akan menganggap kemiskinan bukanlah gejala perubahan masyarakat dalam data-data dengan parameter tertentu. Manusia memiliki kehidupan yang dengannya perlu penjaminan HAM. Pencapaiannya bukanlah berkurangnya angka kemiskinan, melainkan terpenuhinya kebutuhan fisik dan mental setiap orang sehingga mampu produktif dan mewujudkan hidup yang bermartabat dan saling mengisi. Ketika kita tidak yakin akan terselesaikannya sebuah masalah dengan baik, maka berpartisipasilah. Pendidikan dalam kemahasiswaan sendiri meliputi: Educate - Organize – Tranform. Berbagai bentuk aktifitas mahasiswa didefinisikan kedalam tiga hal tersebut. Terdapat proses bolak balik diantara ketiganya. Dimana pendidikan tidak hanya pelajaran teoritis dan tuntunan praktis dalam mengolah skill, tetapi juga ketika mengolah kebersamaan (organize) dan juga mengajukan sesuatu (transform).</b></i></div>isnawatihttp://www.blogger.com/profile/06270336866200644767noreply@blogger.com0